"Kemudian tiba-tiba hidroliknya naik sendiri. Kemudian kenalah itu jembatan. Pengakuannya kecepatan 40 km/jam," ujar Ipda Harry kepada wartawan di Mapolres Tangerang Selatan, Senin (16/5/2016).
Truk yang dikemudikan Marsan Simbolon (34) hendak menuju Serang. Sebelum menghantam JPO di KM 7+600, sopir seperti diterangkan Harry sudah melewati 6 jembatan yang tingginya sama dengan lokasi kejadian. "Tinggi 4,5 meter," sebut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat ini polisi masih menyelidiki gerakan hidrolik crane sehingga menyangkut ke JPO. Marsan hingga malam ini masih diperiksa polisi.
"Itu dari kenek maupun pengemudi kan itu tidak tahu (hidrolik) bisa naik. Tapi itu buktinya, itu bisa nyangkut kan. Tanpa adanya gerakan kan itu tidak terjadi. Yang perlu kita dalami, kenapa itu cranenya bisa naik? Kemudian itu cranenya nyangkut kepala kontainernya itu terlepas ke depan dengan gandengannya, sekitar 10 sampai 15 meter," papar Harry. (fdn/fdn)