Kemendikbud Kirim 7.000 Guru ke 93 Daerah Tertinggal dan Terluar

Kemendikbud Kirim 7.000 Guru ke 93 Daerah Tertinggal dan Terluar

Yulida Medistiara - detikNews
Jumat, 13 Mei 2016 19:34 WIB
Anies Baswedan/ Foto: Ari Saputra
Jakarta - Sebanyak 7.000 guru akan dikirim ke 93 kabupaten daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal). Mendikbud Anies Baswedan memberi semangat agar para guru muda ini memberikan insiprasi agar muncul generasi muda yang cerdas.

"Yang sekarang kita butuhkan anak-anak yang datang ke sana untuk mengajar, mendidik, dan menginspirasi. Jangan berpikir hanya menjadi guru. Namanya menjadi guru tapi perannya sebagai inspirator," kata Mendikbud Anies, di kantornya, Jl jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016).

Sebanyak 7.000 Guru Garis Depan yang direkrut tahun ini dikirim ke 93 kabupaten yang tersebar di 28 provinsi di seluruh Indonesia. Sebelumnya ada 1.000 Guru Garis Depan tahun 2015 yang direkruit sehingga tahun ini jumlahnya meningkat. Pada bulan September guru-guru ini akan dikirim ke tempat mereka ditugaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam acara ini telah ditandatangani MoU antara Kemendikbud dengan bupati daerah 3T tentang pengadaan calon pegawai negeri sipil guru garis depan tahun 2016. Diantara bupati yang hadir adalab bupati Sorong, bupati kabupaten Nias Provinsi Sumut, bupati Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bupati kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, dll.

Anies mengakui bahwa guru-guru yang dikirim ke daerah 3T memang memiliki kendala yang berat seperti medan, ketersediaan listrik, infrastuktur yang menantang. Akan tetapi, Anies berpesan bahwa guru-guru tersebut berperan dalam pencerdasan generasi muda sehingga pengetahuan pun masuk ke dalam tempat-tempat yang ditugaskan.

"Jadi bukan sekedar program ini dari tempat yang sama ke tempat yang sama tapi membuat tenun menjadi satu. Kita semua termasuk yang beruntung karena kita berinteraksi dengan ragam etnik dan budaya, tapi jutaan orang Indonesia lain yang tidak pernah berinteraksi," ujar Anies.

Kemudian dia mencontohkan sebuah perumpamaan bila guru-guru tersedia di daerah 3T seperti layaknya minimarket, maka ia banyak anak muda yang mendapat pendidikan. Tugas Guru Garis Depan ini nantinya tidak sekadar mengajar karena mempererat persaudaraan yang terjalin yang berasal dari beda-beda daerah.

"Ini seperti benang yang merajut tenun kebangsaan mereka di create. Mereka merajut NKRI dan mengajar ke tempat-tempat. Membuat rumah baru, saudara baru bukan sekadar mengajar, tapi mempererat tenun.

Meningkatnya jumlah Guru Garis Depan ini karena Indonesia memiliki kebutuhan yang besar di daerah terpencil. Anies berharap bahwa guru yang dikirim ke daerah 3T tidak berkecil hati.

"Ini kan putra daerah karena kita kan putra nasional. Putra Indonesia dari Minang bertugas ke Kalbar. Kita ingin kesempatannya sama. Memang ada guru-guru honorer bisa mengikuti progtam ini juga dan kita harap program ini tidak selesai tahun ini. Justru yang kita ingin kan dari guru kita pada intinya lintas wilayah dan bisa jd pererat di tempat baru, meski perlu penyesuaian," kata Anies. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads