Kombes Krishna Murti Datangi Rusuh Dadap, Warga Lempar Bambu dan Batu

Kombes Krishna Murti Datangi Rusuh Dadap, Warga Lempar Bambu dan Batu

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 10 Mei 2016 16:53 WIB
Kombes Krishna Murti Datang ke Dadap (Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom)
Tangerang - Suasana di kawasan lokalisasi Dadap Ceng In masih mencekam. Bahkan saat Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Krishna Murti datang ke lokasi dan mendekati warga, dia dilempari bambu dan batu.

Krishna tiba di Jl Prancis, Kampung Dadap Baru, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang, pukul 16.15 WIB, Selasa (10/5/2016). Begitu datang dia langsung berkoordinasi dengan pihak Polres Tangerang.

Sekitar pukul 16.30 WIB, Krishna mencoba maju dan mendekati warga yang berada di seberang polisi. Krishna yang mengenakan jaket hitam bertuliskan polisi dan berkacamata hitam ini mengangkat tangan tanpa senjata sebagai isyarat berdamai dan terus bergerak mendekati puluhan warga.
Krishna mendekat ke warga (Aditya Fajar/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Polisi lainnya mengikuti Krishna dari belakang. Namun tidak berapa lama, ada warga yang terprovokasi sehingga mengambil bambu dan batu. Benda-benda tersebut dilemparkan ke arah Krishna.

Krishna tanpa senjata ingin berdialog dengan warga (Aditya Fajar/detikcom)


Tidak diketahui apakah Krishna terkena benda-benda tersebut. Tidak berapa lama, Krishna dikerubungi warga untuk berdialog. Namun wartawan dan kepolisian tidak bisa mendekat. Meski sedang berdialog, warga masih bersiaga dengan memegang bambu dan batu.
Krishna Murti dilempar bambu dan batu saat mendekat ke warga (Aditya Fajar/detikcom)
Sempat terjadi rusuh sebentar namun akhirnya warga setuju berdialog dengan Krishna (Aditya Fajar/detikcom)


Lokalisasi Dadap Ceng In akan ditutup Pemkab Tangerang akhir Mei ini karena terindikasi menjadi sarang narkoba, perdagangan orang dan penyebaran HIV/AIDS. PSK akan dipindahkan ke panti sosial sedangkan warga direlokasi ke rusunawa. Namun baru rencana ini mencuat, para PSK dan penjaja jasa lainnya telah meninggalkan lokasi.

Yang tersisa di lahan milik PT Angkasa Pura II itu tinggal warga yang bekerja sebagai nelayan. Warga menolak dipindahkan ke rusunawa, mereka meminta direlokasi ke pesisir sehingga tetap mudah melaut. Relokasi ini ditujukan kepada 387 kepala keluarga (KK) yang tersebar di RW 01, 02, dan 03.


(nwy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads