Tak Percaya Wali Kota Jakarta Utara, Ahok: Banjir Kemarin Karena Pompa Mati

Tak Percaya Wali Kota Jakarta Utara, Ahok: Banjir Kemarin Karena Pompa Mati

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 22 Apr 2016 12:31 WIB
Foto: Ahok saat blusukan (Pemprov DKI Jakarta)
Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini menyimpulkan bahwa banjir kemarin (21/4) bukan disebabkan oleh limpasan air laut yang pasang. Setelah blusukan ke rumah pompa, Ahok menyimpulakan banjir kemarin karena pompa air mati.

"Awalnya saya heran, semua Jakarta Utara enggak tenggelam, kecuali Pademangan (Jakarta Utara) . Alasannya air laut melimpas," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Ahok tak percaya dengan keterangan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang menyatakan banjir kemarin disebabkan oleh air laut pasang. Tadi pagi, Ahok mengecek ke rumah pompa di Ancol dan Gunung Sahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya tadi saya cek," kata Ahok.

Ahok bertanya kepada petugas penjaga rumah pompa di Ancol. Keterangan yang diberikan petugas penjaga rumah pompa ternyata berbeda, yakni tak ada air laut yang melimpas ke daratan.

Foto: Ahok saat blusukan (Pemprov DKI Jakarta)

"Sekarang mana air laut yang melimpas? Enggak masuk kok Pak, jawab dia. Dia mengatakan tanggulnya setinggi 2,8 meter, maka tinggi air laut 1,7 meter ya enggak masuk dong," kata Ahok menceritakan kembali dialognya dengan petugas penjaga pintu air.

Ahok tak percaya air laut bisa masuk saat kemarin. Karena air laut pasang tertinggi hanya mencapai 2,65 meter, yakni dicapai pada tahun lalu. Sedangkan tanggul yang dipunyai masih lebih tinggi, yakni 2,8 meter.

"Logika saya, saya lihat laporan di CCTV semua hanya 1,6 dan 1,7. Bagaimana bisa air melimpas? Karena kemarin dia laporkan pompa air dimatikan. Alasannya air laut sudah berputar," kata Ahok.



Maka alasan pompa air dimatikan gara-gara air laut. menggenang disimpulkannya tak masuk akal. Usut punya usut, ternyata pompa airnya rusak. Alasan rusaknya pompa air-pun sebenarnya juga agak sulit dicerna, karena petugas pompa air memberikan keterangan tak terlalu jelas.

"Kenapa pompa mati? Katanya pompanya rusak. Oke, itu beda. Kalau kamu bilang pompanya rusak dibanding pompanya dimatikan, itu artinya beda loh. Ya sudah enggak apa-apa," kata Ahok.

Akhirnya Ahok menerima alasan ini, bahwa pompa air mati saat kemarin dan menyebabkan banjir di Pademangan Jakarta Utara, Gunung Sahari Jakarta Pusat, dan wilayah lainnya. Pompa air yang mati ada satu, sehingga hanya ada dua yang berfungsi.

"Jadi kalau pompa Ancol itu bekerja dengan baik, Pademangan enggak mungkin banjir," kata Ahok. (dnu/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads