Menurut ibu yang akrab disapa Amih ini, anaknya selalu manggung dengan menggunakan ular jenis sanca milik Pak Suki warga Cilamaya, Kabupaten Karawang. Namun pada saat kejadian, Irma yang sehari-hari dipanggil Eneng olehnya ini
pentas dengan menggunakan ular yang baru pertama kali dipegangnya.
"Kalau punyak Pak Suki itu walau pun sudah jinak tetap ada seperti ritualnya dulu. Bahkan mulut ular itu pake lakban biar aman. Satu lakban itu bisa habis semua biar nggak bisa buka mulut ularnya," jelas Amih pada detikcom di kediamannya, Selasa (5/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Eneng itu mungkin tidak tahu kalau ular itu beracun. Dia hanya disuruh manggung pakai ular itu, dan ularnya tidak pakai lakban," sesalnya.
![]() |
Alhasil, saat lagu kedua usai, tragedi mematikan pun menimpa Eneng yang tidak sengaja menginjak bagian ekor ular. Sang ular pun berbalik arah dan menggigit Irma. Tak berselang lama Irma pun dinyatakan meninggal dunia pada Senin 4 April sekira pukul 1.00 WIB dinihari.
Jenazah Irma sudah dimakamkan sejak Senin (4/4) di TPU Kampung Ciwareng. Sang suami masih dimintai keterangan oleh polisi. Irma memiliki anak tiga. Irma di keluarga adalah anak kedua dari dua bersaudara.
Menurut ibunda, Irma sudah menyanyi dangdut sejak lulus SMP. Namun, dia baru bernyanyi menggunakan ular sejak tiga tahun lalu. (mad/mad)