4 Robot 'Pemadam Kebakaran' Buatan Mahasiswa Semarang ini Jadi Juara di AS

Muda dan Menginspirasi

4 Robot 'Pemadam Kebakaran' Buatan Mahasiswa Semarang ini Jadi Juara di AS

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 04 Apr 2016 16:29 WIB
Foto: Dok Unissula
Semarang - Tim Robotik Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menyabet gelar juara umum pada kontes robot internasional di Oosting Gymnasium Trinity College Ferris Athletic Center, Hartford, Amerika Serikat. Ajang Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest tersebut diselenggarakan pada 2-3 April kemarin.

Tim robotik yang terdiri dari tiga mahasiswa Fakultas Teknologi yaitu dari Faisal Aminuddin, La Ode Muhammad Idris, dan Ahmad Zuhri itu bersaing dengan 80 tim kontestan dari berbagai negara antara lain Tiongkok, Israel, dan berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Sesuai dengan kategori dan aturan, tim Unissula membawa empat robot yaitu dua robot pemadam api beroda bernama Khaum I dan Khaum II serta dua robot pemadam api berkaki, dengan nama Sultan Agung I dan Sultan Agung II.

Ada tiga tingkatan yaitu mulai dari tingkat junior atau dasar, tingkat high school, kemudian senior untuk mahasiswa dan umum, dan walking category untuk robot pemadam api berkaki. Tim robotik Unissula berhasil menjadi juara umum setelah memborong berbagai juara antara lain robot pemadam api beroda berhasil menjadi juaraΒ  I dan II pada kategori senior. kemudian memperoleh juara I dan II pada kelas Robot pemadam api berkaki, meraih penghargaan robot dengan performa terbaik serta best score pada level 2 dan 3.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Indonesia sempat nyaris tertinggal dari tim Israel pada level 1, namun dua level berikutnya tim Unissula berhasil membalik keadaan dengan robot Khaum I dan Khaum II. Idris mengaku sempat mengalami kendala karena adanya perubahan aturan mendadak sehari sebelum pertandingan. Hal itu membuat timnya harus mencari komponen di negara yang baru pertama mereka kunjungi itu.

"Banyak kendala yang dialami tim baik selama persiapan maupun pada saat menjalani lomba di Amerika. Salah satu kendala yang paling berat adalah perubahan rule atau peraturan lomba yang mendadak membuat kesiapan menjelang lomba menjadi terganggu. Bahkan sehari menjelang lomba ada perubahan peraturan baru sehingga robot yang sudah dibuat harus diseting ulang dan bahkan tim sempat kesulitan untuk mendapatkan komponen," kata Idris lewat pesan email, Senin (4/4/2016).

Foto: Tim Unissula di AS

Meraih juara umum di ajang internasional, lanjut Idris, membuatnya bangga karena bisa menang di negara yang menjadi kiblat kemajuan teknologi. Ia pun puas bisa mengibarkan bendera merah putih di lokasi perlombaan dengan predikat sebagai pemenang.

"Kami sangat bangga sebagai wakil resmi Indonesia bisa mengibarkan bendera merah putih. Kami ucapkan terimakasih atas segala dukungan termasuk dari Kemenristekdikti yang ikut mendampingi selama acara," tandas Idris.

Dalam kontes itu, Indonesia mengirim dua perwakilan yaitu Unissula dan Universitas Sriwijaya Palembang yang juga sebagai pemenang Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tahun 2015 kategori robot pemadam api berkaki.

"Kami berterimakasih atas doa dan dukungan civitas akademika, pimpinan Unissula dan Pengurus YBWSA atas prestasi tersebut. Ini membuktikan bahwa para mahasiswa Unissula juga bisa bersaing di level internasional dan bahkan bisa menjadi juara umum. Tentu ini prestasi yang sangat membanggakan," kata Wakil Rektor III, Sarjuni SAg MHum yang ikut mendampingi ke Amerika. (alg/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads