"Keterlibatannya banyak di antaranya ikut dalam aksi penculikan warga yang kemudian dibunuh, penembakan terhadap anggota polisi dan bom di Dewua tanggal 9 Oktober 2014 lalu," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi, kepada detikcom, Rabu (30/3/2016).
Selain itu, para pelaku terlibat dalam penyerangan mobil taktis Brimob di Jl Tangkura, 7 November 2014 lalu. Mereka juga pernah menculik 2 warga di Sedoa, 15 Desember 2014 lalu. "Kemudian mereka juga pernah menculik 3 warga Tamadue, yang 2 orang di antaranya tewas dibunuh dan 1 lagi belum diketahui nasibnya. Yang tewas atas nama Garataudu dan Fiktor," jelas Rudy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiga korban tewas dipenggal kepalanya," imbuhnya.
Kekejaman kelompok Santoso tidak berhenti sampai situ. Pada 16-17 September 2015, 3 warga Sausi bernama Nyoman Astiko, Made Gantiana, dan Simon Toliko juga tewas dipenggal.
"Mereka juga menembak mati 2 anggota Polri Iptu Bryan T tanggal 17 Agustus 2015 dan Brigadir Wahyudi Saputra di Sanginora tanggal 9 Februari 2016 lalu," ungkapnya.
Saat ini, tim Satgas Tinombala masih melakukan operasi pengejaran terhadap Santoso dan kelompoknya yang diyakini masih berada di dalam hutan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. (mei/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini