WN Uighur Kelompok Santoso Terlibat Penembakan Polisi hingga Pengeboman

WN Uighur Kelompok Santoso Terlibat Penembakan Polisi hingga Pengeboman

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 30 Mar 2016 15:40 WIB
Foto: Istimewa/detikcom
Jakarta - Empat orang WN China etnis Uighur yang tergabung dalam jaringan teroris kelompok Abu Wardah alias Santoso berperan aktif dalam sejumlah kegiatan terorisme. Para pelaku ditengarai pernah ikut terlibat dalam penembakan polisi hingga pengeboman.

"Keterlibatannya banyak di antaranya ikut dalam aksi penculikan warga yang kemudian dibunuh, penembakan terhadap anggota polisi dan bom di Dewua tanggal 9 Oktober 2014 lalu," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi, kepada detikcom, Rabu (30/3/2016).

Selain itu, para pelaku terlibat dalam penyerangan mobil taktis Brimob di Jl Tangkura, 7 November 2014 lalu. Mereka juga pernah menculik 2 warga di Sedoa, 15 Desember 2014 lalu. "Kemudian mereka juga pernah menculik 3 warga Tamadue, yang 2 orang di antaranya tewas dibunuh dan 1 lagi belum diketahui nasibnya. Yang tewas atas nama Garataudu dan Fiktor," jelas Rudy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya pada 18 September 2014, mereka membunuh warga Taunca bernama Fadly. Bahkan pada 16 Januari 2015, para pelaku ikut terlibat dalam pembunuhan 3 warga bernama Tobio, Dolfi dan Aditia Tetembu warga Taunca.

"Ketiga korban tewas dipenggal kepalanya," imbuhnya.

Kekejaman kelompok Santoso tidak berhenti sampai situ. Pada 16-17 September 2015, 3 warga Sausi bernama Nyoman Astiko, Made Gantiana, dan Simon Toliko juga tewas dipenggal.

"Mereka juga menembak mati 2 anggota Polri Iptu Bryan T tanggal 17 Agustus 2015 dan Brigadir Wahyudi Saputra di Sanginora tanggal 9 Februari 2016 lalu," ungkapnya.

Saat ini, tim Satgas Tinombala masih melakukan operasi pengejaran terhadap Santoso dan kelompoknya yang diyakini masih berada di dalam hutan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. (mei/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads