"Ya ini nominalnya banyak sekali. Saya nggak berani buka, saya serahkan Bapak, saya titipkan biar diamankan. Saya ragu-ragu, Pak," kata Suratmi kepada Busyro.
![]() |
Selain Busyro, hadir pula Komisioner Komnas HAM Siane Indriani. Di hadapan sejumlah pengurus PP Muhammadiyah dan wartawan, Suratmi menyerahkan dua gepok uang yang terbungkus kertas Koran dan dililit lakban warna cokelat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang tersebut, kata Suratmi menirukan Ayu, untuk biaya pemakaman dan untuk kelima anaknya.
Busyro menerima titipan uang tersebut dan akan menyimpan apa adanya sebagai barang bukti jika nanti diperlukan dalam proses hukum ke depannya.
"(Uang ini) Dititipkan sebagai bukti bu Suratmi menolak dan terganggu dengan adanya uang ini. Kami terima sementara, akan kami simpan dengan baik sebagai barang bukti," kata Busyro.
![]() |
Tak hanya itu, Suratmi juga bercerita saat dirinya menolak menandatangani sebuah berkas yang disodorkan Densus 88 usai kematian suaminya. Beberapa poin dalam berkas tersebut adalah Suratmi tidak akan menempuh jalur hukum dan mengikhlaskan kematian Siyono.
"Saya tidak mau menandatanganinya," tegas Suratmi. (sip/trw)