"Dalam rangka operasi Tinombala, itu operasi gabungan TNI Polri dalam rangka mengejar kelompok teroris pimpinan Santoso," kata Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi kepada detikcom, Minggu (20/3/2016) malam.
Operasi Tinombala dimulai sejak Januari 2016 lalu dan seharusnya berakhir 9 Maret 2016. Namun, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan operasi itu diperpanjang selama dua bulan. Operasi ini didukung Operasi Camar Maleo IV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heli itu sebelumnya take off sekitar pukul 17.20 WITA dari Desa Watutau, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso. "Pesawatnya hancur terbakar," ujar Rudy.
Berikut 13 prajurit yang tewas dalam musibah tersebut:
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl)
2. Kolonel Heri (BAIS)
3. Kolonel Inf Ontang RP (Satgas Intel Imbangan)
4. Letkol Cpm Tedy (Dandenpom)
5. Mayor Inf Faqih (Kapenrem)
6. dr Kapt Yanto
7. Prada Kiki (Ajudan Danrem)
8. Kapten Cpn Agung
9. Lettu Cpn Wiradi
10. Letda Cpn Tito
11. Serda Karmin
12. Sertu Bagus
13. Pratu Bangkit (bal/bal)