"Sertijab ya di Rupayama Mabes Polri,, Senin besok pukul 10.00 WIB," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (20/3/2016).
Sertijab pejabat Polri kerap ditandai dengan tradisi pisah sambut. Acara pisah sambut itu akan berlangsung dari siang hingga sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Kapolda Metro yang baru akan menerima paparan laporan tiap satuan di ruang rapat Mainhal Polda Metro Jaya. Pada sore harinya, akan digelar pelepasan Irjen Tito yang diangkat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
Pengangkatan Tito sebagi Kepala BNPT itu tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/604/III/2016 tertanggal 14 Maret 2016 yang beredar di kalangan wartawan, Senin (14/3/2016) dengan klasifikasi biasa. Akpol 1987 itu menggantikan Komjen Saud Usman Nasution yang dimutasikan sebagai Pati Bareskrim dalam rangka pensiun.
Posisi Tito sebagai Kapolda Metro diisi Irjen Pol Moechgiyarto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jabar. Posisi Kapolda Jabar yang ditinggalkan Moechgiyarto diisi Irjen Pol Jodie Rooseto.
Tito menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak Juni 2015 lalu. Selama memimpin Polda paling elite ini, Tito telah membuat sejumlah gebrakan. Di bawah kepemimpinannya, Satgas Khusus yang ia bentuk mampu membongkar kasus korupsi dwell time yang melibatkan Dirjen Daglu Kemendag Partogi Pangaribuan.
Tito bahkan turun ke lapangan untuk meredam massa sejumlah karyawan JICT Pelabuhan Tanjung Priok yang hendak melakukan aksi unjuk rasa. Tito memediasi antara karyawan dengan manajemen sehingga dicapai win-win solution.
Penertiban Kampung Pulo untuk kanalisasi BKT yang mendapat perlawanan dan dukungan FPI, menjadi tertib setelah pihak FPI bertemu dengan Tito.
Di bawah kepemimpinannya pula, serangan teroris yang menembak dan meledakkan bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada tanggal 14 Februari 2016 disergap hanya sekitar 10 menit.
Kemampuannya dalam penanganan terorisme memang tidak perlu diragukan lagi. Peraih Adhi makayasa 87 ini pernah dipercaya sebagai Kadensus 88 Polri. (mei/Hbb)