Polri Akui Ada Kesalahan Prosedur Soal Siyono: Minimal 2 Orang yang Kawal

Polri Akui Ada Kesalahan Prosedur Soal Siyono: Minimal 2 Orang yang Kawal

Idham Kholid - detikNews
Senin, 14 Mar 2016 15:59 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Polri mengakui adanya kesalahan prosedur terkait tewasnya terduga teroris Siyono saat pengembangan penanganan. Seharusnya, Siyono yang disebut panglima investigasi kelompok Neo Jamaah Islamiyah itu tidak hanya dikawal oleh seorang anggota.

"Kami juga menyayangkan. Kita juga mempertanyakan ke anggota, kenapa cuma sendiri, karena yang bersangkutan kooperatif. Mata ditutup, diborgol. Mungkin bujuk rayunya minta buka penutup mata dan borgol, tapi ini kesalahan prosedur. Minimal 2 orang mengawal," kata Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/3/2016).

Anton menjelaskan, sejatinya memang ada dua anggota Densus yang mengawal di dalam mobil. Namun satu anggota bertugas sebagai sopir. Sehingga hanya satu anggota yang mengawal Siyono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas hal itu, Polri akan melakukan evaluasi atas kejadian ini. "Kita akan lebih menertibkan dalam membawa tahanan. Apalagi tahanan tersebut sangat penting. Jangan terbujuk rayuan. Secara internal akan kita tindak," ujarnya.

"Propam langsung mengadakan penyelidikan, beberapa anggota termasuk ketua tim secara internal sudah berjalan," sambungnya.

Ditambahkannya, kelompok Neo Jamaah Islamiyah di Indonesia lebih militan dari teroris yang berhasil direkrut ISIS di Indonesia.

"Organisasinya (Neo JI) lebih terstruktur. Termasuk senjata-senjata warisan bom Bali. Dari salah satu pelaku bom Bali diwariskan ke Neo JI. Merekrut anggota muda sebagai kader utama," ujarnya. (idh/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads