"Saya doakan Pak Ahok dan Pak Djarot direstui. Seandainya enggak, ya tanya Pak Ahok. Katanya kan sudah cocok," ujar Heru di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/3/2016).
Meski demikian, mantan Wali Kota Jakarta Utara itu mengaku siap apabila seandainya diminta untuk mendampingi Ahok. Jika ia maju, maka risiko yang harus diambilnya juga cukup besar. Pasalnya dia harus melepas jabatan sebagai komisaris di dua perusahaan milik BUMD DKI, yakni Bank DKI dan PT Djakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Ahok ngomongnya sambil bercanda nyerempet-nyerempet pas bulan November 2015 'Pak Heru siap-siap pengorbanan banyak'. Terus awal Januari ngomong lagi sambil senyum-senyum," imbuh Heru.
Heru tetap berharap Ahok dan Djarot bisa kembali duet dalam memimpin Jakarta berikutnya. Sebab mereka tidak lagi harus memulai dari awal, melainkan bisa langsung melanjutkan program-program Pemprov.
"Kalau bisa Pak Ahok-Djarot tetap duet lah. Pertama kan sudah klop, tinggal melanjutkan. Tapi kalau perintah Pak Gubernur maju, saya siap. Bismillah," pungkasnya. (aws/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini