Alasan Sandiaga Temui Pendiri Go-Jek: Saya Terinspirasi dan Ingin Belajar

Alasan Sandiaga Temui Pendiri Go-Jek: Saya Terinspirasi dan Ingin Belajar

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 01 Mar 2016 18:33 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Sandiaga Uno berkunjung ke kantor pusat Go-jek di Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan. Bakal calon gubernur DKI ini datang dengan menggunakan jasa Go-jek.

Setelah disambut CEO Nadiem Makarim, keduanya masuk dan menuju sebuah ruangan di lantai 2. Pertemuan keduanya dilakukan secara terbuka dengan mengikutsertakan wartawan di dalamnya.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga Uno yang juga mantan wakil Kadin itu mengatakan tujuan kedatangannya kali ini adalah untuk belajar dari pioner pendiri ojek berbasis aplikasi. Selain itu ia merasa terinspirasi dengan sosok Nadiem.

"Saya terinspirasi dan ingin belajar. Dia bisa menyelesaikan banyak permasalahan sosial dengan terobosan teknologi. Ternyata banyak masalah yang bisa diselesaikan. Bukan cuma masalah transportasi juga, tapi ada bahan pokok juga," ujar Sandiaga, Selasa (1/3/2016).

Sandiaga mengatakan, dalam kondisi perekonomian seperti ini, diperlukan sebuah terobosan baru. Dan salah satunya adalah pendekatan yang sederhana seperti Go-jek ini.

Menurutnya, Go-Jek merupakan sesuatu yang fenomenal dan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Hal inilah yang membuatnya terinspirasi.



"Dalam era ekonomi yang sudah masuk ke dalam era digital, kita harus banyak persiapan. Orang seperti Nadiem ini perlu dirangkul," ucapnya sembari tertawa kecil.

Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Bagi Sandiaga, kondisi seperti ini mesti dihadapi dengan sikap optimistis dan menganggap sebagai sebuah kesempatan.

"Tugas kita adalah terus bekerja. Gerakan fenomenal seperti yang ada di Go-Jek ternyata banyak sekali lompatan manfaat. Kita harus menangkap peluang, agar kita tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri," ujar Sandiaga.

Senada dengan pernyataan tersebut, Nadiem menyatakan bahwa sebetulnya persoalan yang harus dibenahi adalah masalah internal. Dalam hal ini, ia merujuk pada potensi perkembangan sektor UMKM.

"Liberalisasi Asia Tenggara ini, saya cenderung optimis. Masalah UMKM ini kebanyakan masalah internal. Bukan persaingan dengan pihak luar. Misalnya gak punya akses kredit, kemudahan perijinan, dan dukungan regulasi pemerintah," ujarnya.

Menurutnya jika hal ini dapat direalisasikan, maka produk barang ataupun jasa dari dalam negeri dapat bersaing. Dengan begitu, ekosistem dari perkembangan sektor ekonomi kreatif akan terus tumbuh.

Nadiem yang sempat ikut berkunjung ke Sillicon Valley bersama Presiden Jokowi menyatakan bahwa perihal tersebut sudah cukup difasilitasi oleh pemerintah. Namun, Sandiaga belum cukup puas dengan iklim kemudahan berusaha di Indonesia.

"Kemudahan berbisnis di Indonesia masih rendah. Singapura masih nomor satu. Per hari ini, DKI masih butuh waktu 2 bulan untuk usaha. Terobosan seperti ini yang dibutuhkan," ujar Sandiaga.

Ketika ditanya wartawan tentang pengalaman menggunakan kendaraan roda dua, Sandiaga merasa senang. Karena ia dapat menjangkau lokasi lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan mobilnya. Tapi ia sendiri berpendapat bahwa solusi kemacetan adalah dengan membangun transportasi massal.

"Untuk solusi kemacetan, bangun transportasi massal dan secara masif. Mentang-mentang saya lagi pencalonan, saya tidak akan jadi orang yang sok tahu. Yang seolah-olah punya tongkat sihir terus bisa menyelesaikan problem kemacetan dengan cepat," ucap Sandiaga.
Β Β  Β 

(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads