Caketum Golkar Aziz Syamsuddin: Money Politics No, Uang Makan Wajar

Jelang Munas Golkar

Caketum Golkar Aziz Syamsuddin: Money Politics No, Uang Makan Wajar

Rois Jajeli - detikNews
Selasa, 23 Feb 2016 18:42 WIB
Foto: Rois Jajeli
Jakarta - Bakal calon ketua umum Partai Golongan Karya mulai bergerilya mencari dukungan ke DPD I dan DPD II. Salah satunya adalah Aziz Syamsuddin yang hari ini menyambangi DPD I dan DPD II se-Jawa Timur.

Di depan pengurus DPD I dan DPD II se-Jawa Timur, Aziz mengaku siap berkompetisi dengan calon lain secara sehat. Dia tak akan menggunakan money politicsΒ  agar terpilih.

Namun, kalau sekadar uang transportasi dan penginapan dia menganggap itu bukan politik uang dan masih wajar. "Kalau saya siapkan (uang) makan dan transpor untuk teman-teman DPD, itu wajar," kata Aziz di sela acara silaturrahmi dengan DPD I kabupaten dan kota se-Jawa Timur di Hotel Mercure, Surabaya, Selasa (23/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain uang transportasi dan penginapan, Azis menegaskan tak akan memberikan yang lain. "Saya tidak akan memberikan sesuatu. Saya tidak mau politik praktis," jelasnya.

Ketika ditanya tentang kabar caketum PG bagi-bagi dolar, Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 ini menilai, tidak semua kandidat melakukan money politics.

"Jadi jangan digeneralisir selalu terjadi, selalu dalam setiap kandidat," katanya.

Jika memang ditemukan ada politik uang, dia mengajak semua kader Golkar untuk melaporkan ke KPK, PPATK, Kepolisian atau Kejaksaan. Dalam kesempatan tersebut, Aziz berjanji jika terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, dirinya akan menanggalkan jabatan pimpinan DPR, fraksi atau komisi.

Aziz ingin fokus dan menyambangi semua DPD Golkar se-Indonesia. "Anggota (DPR) tetap. Karena saya dipilih masyarakat langsung. Suaranya 98 ribu dan saya harus mempertanggungjawabkan sampai Tahun 2019 nanti," tandasnya.

(erd/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads