Di depan pengurus DPD I dan DPD II se-Jawa Timur, Aziz mengaku siap berkompetisi dengan calon lain secara sehat. Dia tak akan menggunakan money politicsΒ agar terpilih.
Namun, kalau sekadar uang transportasi dan penginapan dia menganggap itu bukan politik uang dan masih wajar. "Kalau saya siapkan (uang) makan dan transpor untuk teman-teman DPD, itu wajar," kata Aziz di sela acara silaturrahmi dengan DPD I kabupaten dan kota se-Jawa Timur di Hotel Mercure, Surabaya, Selasa (23/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya tentang kabar caketum PG bagi-bagi dolar, Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 ini menilai, tidak semua kandidat melakukan money politics.
"Jadi jangan digeneralisir selalu terjadi, selalu dalam setiap kandidat," katanya.
Jika memang ditemukan ada politik uang, dia mengajak semua kader Golkar untuk melaporkan ke KPK, PPATK, Kepolisian atau Kejaksaan. Dalam kesempatan tersebut, Aziz berjanji jika terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, dirinya akan menanggalkan jabatan pimpinan DPR, fraksi atau komisi.
Aziz ingin fokus dan menyambangi semua DPD Golkar se-Indonesia. "Anggota (DPR) tetap. Karena saya dipilih masyarakat langsung. Suaranya 98 ribu dan saya harus mempertanggungjawabkan sampai Tahun 2019 nanti," tandasnya.
(erd/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini