Dilaporkan ke MKD karena Pakai Jet Pribadi, Akom: Saya Tak Langgar Aturan

Dilaporkan ke MKD karena Pakai Jet Pribadi, Akom: Saya Tak Langgar Aturan

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 23 Feb 2016 17:18 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) dilaporkan ke MKD dengan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi. Pria yang akrab dipanggil Akom itu pun menyatakan dirinya tidak melanggar aturan apapun.

Akom mengakui memang dirinya menumpang pesawat jet pribadi saat tengah roadshow dalam rangka Musda SOKSI. Jet pribadi itu disediakan oleh Waketum SOKSI Bambang SoesatyoΒ  yang selalu mendampinginya.

"Itu dalam rangkaian musda SOKSI, saya selalu ditemani oleh Mas Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Waketum, dan temen-temen lain, Pak Didik, dewan pembina. Pokoknya pengurus SOKSI," ungkap Akom saat dikonfirmasi di Gedung DPR, Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (23/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum menumpang jet pribadi itu, Akom mengaku selalu menanyakannya terlebih dahulu kepada Bamsoet. Apakah ia akan melanggar aturan jika ikut dalam jet pribadi tersebut.

"Disiapkan pesawat oleh Mas Bambang dan saya selalu tanya 'Mas ini melanggar peraturan nggak?' (Katanya) 'nggak. Saya (Bamsoet) kan komisaris perusahan ini'. Dan beliau punya saham. Yang penting buat saya tidak melanggar aturan," jelas Akom.

Dalam keterangan sebelumnya, Bamsoet sudah menegaskan bahwa ia merupakan pemegang saham di grup PT Kodeco-Jhonlin, perusahaan jet pribadi yang ditumpangi Akom. Sejak sebelum menjadi anggota DPR, Bamsoet menyebut ia sudah memiliki saham di perusahaan itu.

Akom menuturkan, selama menjadi pejabat negara, dirinya tak pernah bergaya hidup mewah. Jika tidak disediakan fasilitas pesawat oleh Bamsoet, ia menyatakan tak pernah naik jet pribadi.

"Saya ini orang kampung, anak ketua KUA, sampai saya jadi Ketua DPR hanya Allah Tuhan saya. Saya sudah biasa makan kerupuk. Nggak mungkin saya hidup bermewah-mewah. 20 Tahun jadi anggota DPR saya begini aja, jadi politisi salah kalau bercita-cita jadi orang kaya," tutur Akom.

"Saya naik pesawat pribadi hanya karena teman saya. Saya selalu menekankan ke Mas Bambang dan dan Mas Supit, jangan sampai melanggar aturan," sambung politisi Golkar ini.

Generasi Muda SOKSI (Baladhika) berencana akan melaporkan sekelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Lembaga Advokasi Kebijakan Publik (LAKP) ke Polda Metro Jaya atas tuduhan Pencemaran Nama Baik dan Fitnah. Kelompok inilah yang melaporkan Akom ke MKD DPR.

Lantas bagaimana dengan Akom sendiri?

"Saya tidak tahu, itu bukan bagian saya. Saya kerjanya pidato, melayani rakyat. Saya tuh ikut pesawat itu karena Mas Bambang, kalau nggak ya nggak naik," jawab Akom.

(elz/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads