Pukul Kentungan, Aktivis Antikorupsi Datangi DPR Minta Revisi UU KPK Disetop

Pukul Kentungan, Aktivis Antikorupsi Datangi DPR Minta Revisi UU KPK Disetop

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Rabu, 17 Feb 2016 13:12 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Rintik hujan tidak menyurutkan semangat belasan orang berorasi menolak revisi UU KPK di depan Gedung DPR RI. Sembari memukul-mukul kentungan, mereka berteriak meminta agar DPR tak melemahkan KPK dengan merevisi UU KPK.

"Seperti kemarin kami lakukan di depan gedung KPK, kentungan ini menjadi simbol tanda bahaya akan revisi UU KPK," teriak orator lewat pengeras suara di depan gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (17/2/2016). Aksi ini tidak menganggu lalu lintas.

Massa ini dari berbagai elemen seperti ICW, LBH, seniman jalanan dan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Mereka menilai revisi hanya akan melemahkan KPK yang selama ini sudah berjalan dengan baik memberantas korupsi.
`
"Hari ini merupakan H-1 DPR untuk menolak atau meneruskan revisi KPK. Karena jika tetap diteruskan tentu akan melemahkan perjuangan KPK dari korupsi," tegas orator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat aksi masih berlangsung, anggota DPR dari Fraksi Gerindra Martin Hutabarat mendatangi massa. Ia ditemui peneliti ICW yang turut demo, Donal Fariz.

"Saya menghormati dan menghargai kehadiran teman-teman. Apa yang Indonesia harapkan adalah untuk menjadi Indonesia yang lebih baik, sejahtera dan bisa terus makmur. Dan untuk menjadi lebih baik itu maka korupsi harus diberantas," ucap Martin melalui pengeras suara.

"KPK ini lembaga yang kita harapkan kokoh, bisa kuat dan konsisten memberantas korupsi, jadi kita minta teman-teman di dalam untuk ikut mendengar keinginan rakyat. Besok rapat paripurna DPR, mudah-mudahan gerakan ini bisa menular di sidang besok. Masa depan Indonesia yang lebih baik, maka tolak revisi UU KPK!" tandas Martin yang fraksinya menolak revisi UU KPK.

Massa lalu memberikan replika korek kuping raksasa dan kentungan pada Martin. Korek kuping ini menjadi simbol agar anggota DPR kupingnya bersih dan mendengar keinginan rakyat.

Kamis (18/2) besok, revisi UU KPK akan diparipurnakan DPR. Revisi UU ini ditolak sejumlah pihak karena dinilai banyak poin-poin yang hanya akan melemahkan lembaga tersebut. (mnb/mnb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads