Apresiasi disampaikan oleh organisasi Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group. Scorpion telah berkomunikasi dengan Tjahjo dan mengapresiasi langkah penyerahan ke BKSDA.
"Pak Tjahjo bersedia menyerahkan koleksi satwa langkanya ke BKSDA. Menurut penuturan beliau, koleksinya itu ada yang berasal dari temannya dan ada yang merupakan warisan orang tuanya. Sikap ini harus diapresiasi," kata investigator senior Scorpion Marison Guciano dalam siaran pers, Sabtu (13/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
""Sebenarnya masih sangat banyak orang dari kalangan pejabat dan pengusaha kita yang mengoleksi satwa langka," ujarnya.
Mendagri Tjahjo sempat diprotes karena mengoleksi sejumlah satwa yang telah diawetkan. Awal mulanya, Tjahjo diwawancarai media televisi nasional untuk sebuah program khusus. Dalam wawancara itu, ditampilkan koleksi barang-barang antiknya.
Tjahjo mengizinkan barang-barang koleksi pribadinya yang sudah disimpan puluhan tahun dipublikasikan oleh media tersebut. Barang-barang koleksi itu, yaitu keris, tombak, harta karun, barang-barang langka, dan satwa langka yang sudah diawetkan.
"Niat saya baik. Prinsipnya untuk keterbukaan dengan merawat, menyimpan barang-barang tersebut dan satwa yang diawetkan tersebut. Tetapi beberapa masyarakat khususnya organisasi pengamat satwa menyampaikan masukan ke saya agar satwa-satwa yang diawetkan tersebut sebaiknya diserahkan ke BKSDA karena dilindungi UU," tuturnya.
Setelah diberi masukan untuk menyerahkan koleksi satwanya ke BKSDA, Tjahjo menyambut baik dan bersedia menyerahkan barang-barang koleksinya. Detail koleksinya, 1 harimau yang sudah diawetkan akan diserahkan ke BKSDA Jawa Tengah karena berada di rumah orang tuanya di Semarang, 4 harimau plus 2 beruang akan diserahkan ke BKSDA pusat. 4 Harimau dan 2 beruang itu didapatnya dengan membeli dari temannya beberapa tahun lalu.
"Surat tersebut (penyerahan satwa) Senin (15/2) kami serahkan dahulu, kemudian satwa yang telah diawetkan untuk disimpan di BKSDA," pungkasnya. (tor/dra)