"Benar. Senin surat kami kirim. Surat (akan) kami kirim dengan satwa yang diawetkan tersebut kepada pimpinan BKSDA. Tembusan kepada Bapak Presiden RI, Mensesneg, Menteri KLH, Seskab, Kepala Staf Presiden," kata Tjahjo mengonfirmasi keinginannya mengembalikan sejumlah satwa awetan ke BKSDA saat dihubungi, Sabtu (13/2/2016).
Tjahjo menuturkan awal mula protes soal koleksi satwa awetan itu muncul. Beberapa waktu lalu, media televisi nasional mewawancarai dirinya untuk sebuah rubrik khusus. Dalam wawancara itu, Tjahjo mengizinkan barang-barang koleksi pribadinya yang sudah disimpan puluhan tahun dipublikasikan oleh media tersebut. Barang-barang koleksi itu, yaitu keris, tombak, harta karun, barang-barang langka, dan satwa langka yang sudah diawetkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menerima masukan tersebut, Tjahjo menyambut baik dan bersedia mengembalikan barang-barang koleksinya. Detail koleksinya, 1 harimau yang sudah diawetkan akan diserahkan ke BKSDA Jawa Tengah karena berada di rumah orang tuanya di Semarang, 4 harimau plus 2 beruang akan diserahkan ke BKSDA pusat. 4 Harimau dan 2 beruang itu didapatnya dengan membeli dari temannya beberapa tahun lalu.
"Surat tersebut Senin (15/2) kami serahkan dahulu, kemudian satwa yang telah diawetkan untuk disimpan di BKSDA," pungkasnya. (tor/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini