Rayu Raba Memanja dan Dentuman Musik Dangdut di Kalijodo

Rayu Raba Memanja dan Dentuman Musik Dangdut di Kalijodo

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Selasa, 09 Feb 2016 18:05 WIB
Foto: Edward F Kusuma
Jakarta - Kawasan lampu merah Kalijodo jadi perbincangan lagi menyusul pengakuan tersangka kasus kecelakaan maut di Kalideres, Riki Agung (24).Β  Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menyebut Kalijodo lebih banyak mendatangkan mudarat daripada manfaatnya. Begini kondisi kawasan yang terbelah antara Jakarta Utara dan Jakarta Barat itu.

Untuk memasuki Kalijodo, jalan masuk dari jalan raya hingga ke tempat parkiran berjarak sekitar 500 meter. Sepanjang jalan masuk tersebut telah dicor mulus sehingga kendaraan mudah berlalu-lalang.

Sepanjang bibir Kanal Banjir Barat di Kalijodo ini berdiri puluhan bangunan kafe. Cukup mudah mengetahui bangunan itu bukan tempat tinggal sebab terdapat palang logo minuman keras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikcom Selasa (9/12/2016) sore, di jalan masuk utama terlihat bersih tanpa ada sesuatu yang menyita perhatian. Namun jika sesekali pintu di bangunan bar di pinggir kali itu terbuka, terdengar dentuman musik dangdut dengan volume kencang.

Dari jalan masuk utama, terdapat sejumlah gang untuk masuk ke dalam 'jantungnya' Kalijodo. Di gang-gang ini terdapat sejumlah perempuan yang dengan setianya berdiri di depan pintu, menyapa ramah setiap pria yang melintas.

"Mas ayo mas, masih rapet lho," ujar seorang wanita berusia sekira 30 tahun.

Belum selesai si wanita ini menuntaskan sapaannya, ada perempuan lain di sisi gang lainnya yang menyahut. Tak mau kalah, dia memberikan detail penawaran dengan gamblangnya, bahkan sampai menyebut kata-kata vulgar.

"... lengkap, ada anduk anget juga, kondom gratis," kata perempuan yang mengenakan celana mini itu.

Bahkan untuk semakin melancarkan rayuannya, si perempuan tak segan-segan mendekat dan meraba pundak dan pinggang pria yang sedang melintas di gang.Β  "Memuaskan.. dijamin nanti pasti kepengin kembali ke sini," kata si perempuan.

Kawasan ini memang dulunya merupakan tempat lokalisasi prostitusi. Kini praktik prostitusi di kawasan tersebut, di atas kertas, tentu saja dilarang. Namun apa yang menjadi kenyataan, dan juga merujuk pada pernyataan Gubernur Ahok, kawasan itu belum sepenuhnya 'bersih'.

Tak cuma jasa yang ditawarkan para perempuan, di Kalijodo ini juga dijual minuman keras. Minuman jenis ini pula yang memicu Riki Agung Prasetio (24) kehilangan kendali saat pulang dari Kalijodo pada Senin dinihari kemarin. Mobil Fortuner yang dikendarai Agung menabrak sepeda motor dan terbalik. Empat orang tewas dalam insiden maut itu.

Menurut Riki, semua petaka yang membuat mobil Toyota Fortuner yang dikendarainya terlibat kecelakaan maut berawal dari pertemuan di Kalijodo.

"Nyeselnya kenapa harus ke Kalijodo, awal mula petaka di sana semua," kata Riki penuh sesal.

(faj/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads