Syahir ditemukan meninggal pada Sabtu, (6/2) sekitar pukul 15.00 WIB di rumah dinasnya Asrama Polresta Bandar Lampung, Jalan Sutoyo, S2 nomor 7, Kelurahan Gotong Royong, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung. Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih menjelaskan, diperkirakan Syahir ditemukan setelah 13 jam tak bernyawa.
"Diperkirakan sudah 13 jam lebih kejadiannya," ujar Sulistyaningsih saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (7/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban sebelumnya sakit lambung yang tidak sembuh-sembuh, mungkin putus asa dan di rumahnya terkunci. Anggota yang cari ditelepon tidak aktif, akhirnya mendatangi rumahnya, digedor, (ditemukan) sudah meinggal dunia," jelas Sulistyaningsih.
Namun, Sulistyaningsih mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah Syahir tewas karena bunuh diri atau menjadi korban dari orang lain. "Masih penyelidikan sekarang ini," katanya.
Informasi yang dihimpun, Syahir ditemukan tewas dalam posisi tidur menyamping dan bagian kepalanya berdarah. Di dekatnya ditemukan senjata api jenis Glock-19 warna hitam dengan nomor senjata api 691637 WMN 081. (jor/yds)











































