Begini Strategi MUI Rangkul Eks Gafatar

Begini Strategi MUI Rangkul Eks Gafatar

Hardani Triyoga - detikNews
Rabu, 03 Feb 2016 14:29 WIB
Foto: Hardani/detikcom
Jakarta - Majelis Ulama Indonesia meminta masyarakat agar tak mengucilkan orang yang pernah tergabung dalam kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Solusi terbaik adalah menerima eks Gafatar dengan tangan terbuka agar bisa kembali ke jalan yang benar.

Ketua MUI Ma'ruf Amin mengimbau agar eks Gafatar diperlakukan masyarakat dengan baik. Pasalnya, saat ini hal tersebut yang penting dilakukan.

"Mereka harus dilindungi. Agar masyarakat muslim untuk tidak menolak, tidak mengucilkan, harus diperlakukan secara baik, supaya mereka kembali ke jalan yang benar. Kita serahkan semuanya kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah terbaik," tutur Ma'ruf di gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf menegaskan bagi anggota eks Gafatar yang sudah mengikuti ajaran kelompok tersebut mesti bertaubat dan kembali ke ajaran yang benar.

Kemudian, Ma'ruf menjelaskan langkah MUI dalam mengatasi eks Gafatar adalah dengan berkoordinasi dengan pemerintah. Ia menyebut setiap MUI tingkat provinsi sampai kecamatan akan dilibatkan dalam melakukan pembinaan secara aktif terhadap eks Gafatar.

"Akan kita tangani. Bentuknya aktif seperti adakan kegiatan-kegiatan. MUI kan punya pengurus provinsi, kabupaten, bahkan kecamatan. Jadi, seluruhnya itu akan kita sertakan. Secara teknis sifatnya rehabilitasi, dan akan jadi pembinaan," sebut Ma'ruf.

Secara pemahaman, ajaran Gafatar dinyatakan MUI sebagai aliran sesat karena mencampur adukan Islam, Kristen, dan Yahudi. Hal ini yang mesti jadi perhatian bagi tokoh Gafatar bila tak menganggap fatwa MUI.

"Karena dia mengoploskan ajaran Islam, Kristen, Yahudi. Tidak usah salat, puasa. Gafatar ini juga metamorfose dari Alqiyadah Al Islamiyah yang mengacu ajaran Milah Abraham dengan Ahmad Musadeq sebagai tokoh spritual," tuturnya. (hat/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads