Perusahaan Umum Pos dan Giro (sekarang PT Pos Indonesia) pada 1983 mengeluarkan seri prangko gerhana matahari total. Ada dua prangko dalam seri ini, pertama yang berwarna dominan coklat dan bergambar peta jalur lintasan gerhana dan gerhana matahari total dihargai Rp 110.
Lalu yang kedua berwarna dominan biru muda dengan gambar peta Indonesia dan jalur lintasan gerhana. Prangko versi biru ini mencantumkan harga Rp 275.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Langka: Medali Emas Gerhana 1983 Seberat 40 Gram)
Uniknya, Perum Pos juga mengubah desain stempel yang dipakai buat cap prangko. Stempel dibuat bergambar batara kala tengah menelan matahari.
Prangko tersebut kini hanya ada di tangan kolektor dan penjual. Di dunia maya, prangko gerhana ditawarkan dengan harga bervariasi. Ada yang memasang harga Rp 100 untuk prangko bekas pakai, tapi ada juga yang meminta Rp 50.000 untuk yang belum pernah dipakai.
(Baca juga: Selama 115 Tahun, Cuma 9 Kali Gerhana Matahari Total di Indonesia)
Belum ada informasi apakah saat ini PT Pos Indonesia akan mengeluarkan seri prangko gerhana matahari total 2016. Namun saat ini PT Pos punya layanan PRISMA alias PRangko Identitas Milik Anda di mana pelanggan bisa membawa gambar sendiri untuk dicetak menjadi prangko resmi. Jadi saat ini siapapun bisa membuat prangko gerhana sendiri.
Apakah pembaca pernah melihat atau memiliki informasi soal medali emas gerhana 1983? Atau Anda punya pengalaman menonton gerhana matahari di Indonesia pada 1983, 1988, atau 1995? Silakan berbagi cerita ke redaksi@detik.com. Jangan lupa sertakan nomor kontak Anda.
Ulasan lengkap tentang gerhana matahari total bisa dibaca di sini.
(okw/hri)











































