Namun yang langka adalah medali emas gerhana. Satu sisi medali ini bergambar peta Indonesia lengkap dengan jalur gerhana dengan tulisan "Solar Eclipse June 11, 1983 in Indonesia".
Sisi lain medali ini bergambar tokoh pewayangan. Juga ada tulisan "Kalar Rau Indonesia".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medali ini dipasarkan di Bali kepada turis asing yang datang menjelang gerhana. Saat itu medali dijual di antara lain di Bank Dagang Negara cabang Denpasar, Hotel Bali Beach Intercontinental, dan Pertamina Cottage. "Banyak yang berminat punya medali ini," kata Ketut Sedanartha, salah satu penjual medali.
Medali emas ini hampir tak tersisa jejaknya. Yang masih beredar di masyarakat saat ini hanyalah medali gerhana berbahan perunggu buatan Perusahaan Umum Percetakan Uang RI (Peruri).
Medali perunggu versi Peruri itu bergambar peta Indonesia dengan jalur lintasan gerhana. Ada tulisan "Path of Total Sun Eclipse". Sementara itu pada sisi lainnya bergambar batara kala menelan matahari.
(Baca juga: Laris Manis Kacamata Gerhana)
Medali ini berdiameter 35 milimeter dengan tebal 2 milimeter. Beratnya 17 gram dan disertai sertifikat keaslian.
Medali ini masih ada yang menjual. Harganya berkisar Rp 80 ribu hingga Rp 200 ribu.
Ulasan lengkap tentang gerhana matahari total bisa dibaca di sini.
Apakah pembaca pernah melihat atau memiliki informasi soal medali emas gerhana 1983? Atau Anda punya pengalaman menonton gerhana matahari di Indonesia pada 1983, 1988, atau 1995? Silakan berbagi cerita ke redaksi@detik.com. Jangan lupa sertakan nomor kontak Anda. (okw/hri)











































