Turis Gerhana 1980 di Kenya 500 Ribu, Kok 1983 di RI Cuma 8.500 Orang?

Gerhana Matahari Total di Indonesia

Turis Gerhana 1980 di Kenya 500 Ribu, Kok 1983 di RI Cuma 8.500 Orang?

okw - detikNews
Minggu, 31 Jan 2016 14:41 WIB
Foto: Mindra Purnomo
Jakarta - Pemerintahan Presiden Soeharto menargetkan gerhana matahari total 11 Juni 1983 bisa menggaet 15 ribu orang wisatawan mancanegara. Demi mencapai angka itu, Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi menyebarkan brosur dan gencar publikasi di luar negeri.

Target 15 ribu itu dipatok setelah pertemuan berbagai instansi dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pada pertemuan itu LIPI memberi tahu akan adanya gerhana matahari total dan menyampaikan bahwa fenomena alam yang langka itu bisa menarik banyak turis.

LIPI mencontohkan, saat gerhana matahari total 16 Februari 1980, Kenya dibanjiri 500 ribu wisatawan asing. Saat itu gerhana melintasi Kenya, Angola, Republik Demokratik Kongo, Tanzania, India, Myanmar, dan China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Biro Humas LIPI ketika itu, Soedito, menyatakan Indonesia seharusnya bisa lebih banyak dari Kenya mengingat kondisi yang lebih baik dibandingkan negaraΒ di Afrika itu. Namun menurutnya, angka itu sebenarnya cuma gambaran saja dan bukan pasti akan sebanyak itu. "Sayang banyak yang takabur, karena saking senangnya," ujar Soedito.

Gara-gara terpaku pada jumlah turis di Kenya itu, beberapa daerah mempersiapkan diri secara berlebihan. Otoritas setempat diΒ Pangandaran, Jawa Barat, menyulapΒ banyak rumah penduduk menjadi hotel, padahal daerah itu bukan tempat terbaik buat mengamati gerhana. Hotel-hotel di Semarang dan Surabaya juga sepi.

Pemerintah daerah Solo, misalnya, memperkirakan adaΒ seribu orang akan mengamati gerhana di Lapangan Manahan, tapiΒ yang datang cuma sekitar 300 orang. Sementara itu di Cepogo, Boyolali, hanya ada 4 orang dari target semula 750 orang.

Bahkan pemerintah Kota Semarang yang menyiapkan diri buat 11 ribu orang turis, ternyata jelang gerhana yang menyatakan akan ke Semarang cuma 11 wisawatan asing. Akibat target yang meleset ini banyak pemerintah daerah merugi karena terlanjur mengeluarkan anggaran yang kelewat besar.

Lantas berapa jumlah turis yang datang? "Paling banyak 8.500," kata Kepala Subdirektorat Bahan-bahan Pemasaran Pariwisata,Β DepartemanΒ Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Udin Saifuddin.

Ternyata, sejak awal Departemen Pariwisata juga pesimistis bisa mencapai target yang jauh lebih rendah dari Kenya itu. "Sejak dulu saya tak punya harapan apa-apa. Kita harus berpikir realistis, mana mungkin orang asing berkunjung hanya untuk melihat gerhana," kata Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Achmad Tahir ketika itu.

Para pebisnis pariwisata punya penjelasan soal sedikitnya turis yang datang. Salah satunya adalah tarif hotel yang meroket menjelang gerhana.

Bahkan hotel-hotel kelas melati pun mematok harga tinggi. "Hotel menaikkan tarif semaunya sendiri setelah mendengar kana ada setengah juta turis datang." kata Halim Indrakusuma, manajer biro perjalan Pacto.


Ulasan lengkap tentang gerhana matahari total bisa dibacaΒ di sini.


(okt/okt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads