"Di mobil cuma ada dua (orang) antara Masinton yang nyetir dan Dita," kata Wibi saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Minggu (31/1/2016). Wibi juga ikut mendampingi Dita saat melapor ke Bareskrim Polri.
Masinton sebelumnya mengatakan Dita minta dijemput karena mabuk. Saat dijemput, Dita ikut bersama mobil yang ditumpangi Masinton bersama seorang tenaga ahlinya bernama Abraham Leo Tanditasik. Dita duduk di depan bersama Abraham Leo, sementara Masinton di belakang. Mobil Dita dibawa oleh sopir Masinton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Masinton, bukan dirinya yang memukul Dita. Melainkan Abraham Leo yang tak sengaja lengannya mengenai wajah Dita yang histeris. Saat itu, Leo mengenakan batu akik sehingga lukanya parah.
Abraham Leo dalam konfirmasi terpisah menambahkan, di sekitar jalan Matraman Dita muntah-muntah karena mabuk berat. Di saat mobil yang dikemudikan Leo melintasi jalan Otista, sambil berteriak histeris Dita bergerak tiba-tiba menarik setir mobil yang dikemudikan. Mobil oleng ke kiri jalan dan nyaris menabrak trotoar.
"Dengan sigap dan refleks saya melakukan pengereman mendadak sambil menepis tangan Dita yang dalam posisi menarik setir atau kemudi mobil. Tepisan tangan kiri saya mengenai tangan dan wajah Dita. Dita teriak histeris di dalam mobil, Pak Masinton berupaya untuk menenangkan Dita," paparnya.
(idh/mad)