"Saat ini sedang menunggu kapal," kata Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto, Rabu (20/1/2016).
Mereka dievakuasi dari dua lokasi di Desa Moton dan Desa Pasir di Mempawah setelah ribuan warga turun ke jalan. Pihak kepolisian mengambil langkah pengamanan agar tidak terjadi yang tidak diinginkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, sekian tahun Gafatar tinggal di Mempawah, warga masyarakat mulai tidak terima dengan keberadaan mereka setelah ramai pemberitaan di media. Gafatar ini akhirnya menuai protes warga.
"Awalnya warga ini menerima dengan damai, karena dianggap perantau yang mengadu nasib. Ada yang menyewa rumah, lahan," urai Arief.
Namun, setelah masif pemberitaan mengenai Gafatar, masyarakat kemudian melakukan penolakan dan mengusir kelompok ini. Anggota Gafatar ini memang tinggal di perkampungan sendiri tidak membaur dengan warga yang lain.
"Mereka memang tinggal ekslusif, ada kamp sendiri. Ya luas kampnya sekitar 5 hektar. Di wilayah lainnya di Kalbar akan kami data," tutur Arief.
Hingga akhirnya, kini anggota Gafatar ini dievakuasi demi keselamatan mereka. Rencananya akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. (dra/dra)