Pantauan detikcom, jenazah Rico dibawa dari RS Polri sekitar pukul 19.45 WIB, Sabtu (16/1/2016). Jenazah diserahkan oleh polisi kepada perwakilan keluarga.
"Saya atas nama rumah sakit mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Rico Hermawan. Kalau ada kekurangan dalam melayani kami memohon maaf sebesar-nesarnyanya.Β Untuk itu saya menyerahkan dari Densus 88 kepada lurah," kata Iptu Wahyudin saat serah jenazah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa saat setelah di ruang pemulasaran, jenazah Rico dipindahkan ke ruang Jenazah. Sekitar pukul 19.25 WIB keluarga korban masuk ke kamar jenazah untuk mensalatkan.
"Tadi kita sudah lakukan pemeriksaan forensik, data ante mortem yang sudah masuk kita cocokan, satu ini sudah selesai," ujar Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri, AKBP Jayus Samaji di Posko Post Mortem RS Polri.
Dari informasi yang didapat dari Tim DVI, sudah ada 6 keluarga yang datang mengaku dari keluarga terduga pelaku dan korban peledakan di kawasan Thamrin ke RS Polri. Baru jenazah Rico yang boleh dibawa keluarganya karena kecocokan DNA.
"Kalau tidak cocok jenazahnya tidak boleh diambil dan keluarga juga tidak boleh melihat," kata salah satu petugas Tim DVI.
Petugas Tim DVI itu menyebut hari ini ada dua pihak keluarga yang datang untuk di tes DNA. "Tadi pihak keluarga yang datang ada dua, dari keluarga Dian dan keluarga Afif, mereka dites DNA," kata petugas itu.
Sugito, Muhammad Ali, Dian Juni Kurniadi, WNA Kanada Amer Quali Tahar, Rico sudah diambil DNA. Namun, hasil tes DNA keluarga harus disamakan terlebih dahulu dengan korban atau terduga pelaku.
Siang tadi, ada pula LSM Tim Pembela Muslim yang mendatangi Posko Ante Mortem dan mengaku sebagai perwakilan dari keluarga Muhammad Ali. "Nah itu yang masih tanda tanya. Dia maksa masuk gitu katanya yang lain diperbolehkan masuk. Tapi nggak tes DNA," kata petugas DVI.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal dalam rilis di Mapolda Metro Jaya menyebutkan Rico merupakan korban tewas ledakan saat dirinya ditilang di pos polisi Jl MH Thamrin.
(Baca juga: Kisah Rico, Jadi Korban Tewas Aksi Teror Saat Ditilang Polisi)
Jenazah Rico yang memakai jaket merah tergeletak di di dekat pos polisi Kamis (14/1) lalu. Bisa dikatakan nasib yang membawa Rico ke pos polisi nahas itu. Rico, yang saat itu bersama sepupu perempuannya, ada di pos polisi karena ditilang. Rico diketahui sedang mengantar saudara sepupunya itu melamar kerja.
"Kita dapat rekaman CCTV (Rico) adalah warga Jakarta yang bersama-sama kami berada di pos yang kemungkinan ada di sana karena melanggar lalin," ujar Iqbal.
Sepupu Rico yang bernama Anggun Kartikasari (24), juga menjadi korban, namun nyawanya masih bisa terselamatkan. Anggun menderita robek di kaki kanan akibat terkena mur dan paku dari bom yang di ledakan teroris. Warga Condet, Jakarta Timur ini sudah menjalani operasi. Mur-mur dan paku-paku yang ada di kakinya sudah dibersihkan. Panggulnya yang luka juga sudah diobati. (fdn/fdn)











































