Kini, setelah tidak lagi bertugas di KPK, Johan memiliki kesempatan untuk membayar utang waktunya kepada keluarga tercinta. Meski tak bisa dibayar lunas, setidaknya ayah dua anak itu kini bisa mendedikasikan seluruh waktunya untuk keluarga.
"Bukan sok sibuk ya, tapi ketika di KPK itu kan saya benar-benar tidak punya waktu. Teman-teman media kan sejak pagi, siang dan malam bahkan dinihari masih menelepon saya menanyakan perkembangan kinerja KPK," ujar Johan beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian tahun 2015 itu sangat berat buat saya. Itu yang paling terberat ya kemarin itu, mempengaruhi sampai ke pribadi saya," jelas Johan.
"Apalagi ketika ada krisis di KPK itu kebawa sampai ke rumah. Sulit tidur sejak bulan Februari itu, saya berangkat jam 5.00 WIB pagi, sementara pulang kadang jam 22.00 WIB malam masih bersama teman-teman media. Sampai rumah jam 24.00 WIB. Kadang Sabtu atau Minggu harus ke kantor," kisahnya.
Semua kejadian itu kini sudah lewat. Johan kini punya banyak waktu bersama keluarga untuk menebus dosa.
Sebagai ayah dari dua orang anak dan suami, Johan pun memiliki satu cara untuk membayar utang waktu ke keluarga. Cara itu disebutnya dengan istilah 'Ternak Teri' yang merupakan singkatan dari nganter anak, nganter istri.
![]() |
"Saya itu sekarang jadi sopir untuk anak saya, ke mana aja dia mau. Mau nonton film atau ke mana pun biasanya saya nganterin. 'Ternak teri' sekarang kegiatan saya," ucap Johan disusul tawa lepas.
Kini, ketika ada yang menghubungi Johan dan mengajak untuk bertemu namun dia tak bisa, Johan tinggal menjawab singkat. "Aku lagi ternak teri bro," begitu jawaban yang biasa disampaikan Johan.
![]() |
(kha/slh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini