Semasa SMA, Johan muda tak pernah lepas dari sepeda motor Suzuki GP 100 yang selalu menjadi tunggangan andalannya. Dengan sedikit memodifikasi motor miliknya, sang jagoan jalanan mencoba menarik perhatian para teman wanita.
"Motor saya dulu itu Suzuki GP 100, tapi knalpotnya sudah diganti, terus carburatornya diborosin. Tarikannya mantep, lawannya RX King gitu. Dulu gagah kan kelihatannya, dilihat temen-temen SMA yang cewek itu gagah betul itu, seolah-olah keren," kata Johan saat berbincang santai beberapa waktu yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil tertawa mantan Jubir KPK itu mengisahkan kenakalan masa remajanya. Balap liar, berkendara tanpa SIM dan taruhan demi adrenalin dijalani saat darah mudanya memuncak.
"Saya SMP sudah naik motor, belum punya SIM itu. Dulu kan nggak ketat-ketat begitu. Lalu balap liar saat SMA. Saya merasa itu bukan bandel tapi ekspresi anak mudalah, daripada buat mabuk-mabukan, saya bandelnya ya motor itu," kisahnya.
Balapan di tempat yang tidak semestinya dan tanpa alat keamanan standar tentu sangat berbahaya. Bahkan, Johan muda pernah mengalami kecelakaan parah saat membalap. Namun, namanya saja anak muda, kecelakaan tidak membuat semangatnya untuk kembali membalap luntur.
"Ya saya memang suka balapan, tapi bukan profesional ya. Pernah sampai kecelakaan pas trek-trekkan, sampai retak, tapi tetap balapan lagi. Namanya seneng," kenangnya sambil menerawang jauh.
![]() |
Johan Budi lulusan S1 Teknik Gas dan Petrokimia UI dan sempat jadi peneliti migas. Sejak 2005 hingga 2015 Johan berkarier di KPK. Sebulan sebelum masa tugasnya sebagai Pimpinan KPK selesai, Johan memutuskan untuk kembali membeli sepeda motor. Pilihannya pun jatuh pada motor KTM Duke yang kini bisa dikendarainya sesuka hati.
"Beberapa waktu yang lalu saya beli motor lagi. Rencana saya yang belum terlaksana dengan teman-teman media itu touring dengan motor ini," tutur Johan sambil menunjukkan motor andalannya itu.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini