"Kami tidak bisa apa-apa, karena Wali Kota yang datang langsung," ujar Ketua RW 23 Wikan Danar Dono.
Baca: Akhirnya Walikota Yogya Robohkan Tembok Perumahan yang Blokir MTs Muhammadiyah Karangkajen
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada upaya lagi. Biar dingin dulu (suasananya). Yang pasti kita tidak akan ada upaya kekerasan," lanjutnya.
![]() |
Wikan bercerita, pihaknya tidak pernah mengetahui rencana pembangunan sekolah tersebut. Baru setelah bangunan jadi pada tahun 2013, pihak sekolah meminta akses.
"Tembok itu sudah ada sejak tahun 1990-an. Kami bikin untuk alasan keamanan. Baru tahun 2013-an sekolah jadi," tutur Wikan.
Sebelumnya pihak sekolah menggunakan tanah kosong di sebelah utara bangunan sebagai akses keluar masuk. Setelah tanah tersebut dibangun, sekolah kembali meminta akses kepada warga perumahan Green House.
"Kami sempat mau belikan tanah yang utara (sekarang sudah dibangun), tapi tidak segera dijawab. Begitu mau, separuh-separuh dengan PDM (Pengurus Daerah Muhammadiyah), harganya sudah naik. Kami nggak bisa lagi," urainya.
![]() |
Saat ini akses tersebut telah dibangun oleh pemilik tanah. Warga kembali menyampaikan usul untuk membeli rumah di bagian barat untuk akses.
"Di sisi barat ada rumah yang akan dijual, katanya Rp 1,1 miliar. Kalau MTs yang beli boleh Rp 1 miliar," katanya. (sip/try)