Respons Warga soal Pembongkaran Tembok Akses ke MTs Muhammadiyah Karangkajen

Respons Warga soal Pembongkaran Tembok Akses ke MTs Muhammadiyah Karangkajen

Sukma Indah Permana - detikNews
Senin, 04 Jan 2016 09:50 WIB
Foto: Foto: Istimewa
Yogyakarta - Yogyakarta pagi ini dihebohkan dengan pembongkaran tembok perumahan Green House untuk akses masuk MTs Muhammadiyah Karangkajen. Warga sebetulnya tidak sepakat dengan tindakan itu, tapi mereka mengaku pasrah.

"Kami tidak bisa apa-apa, karena Wali Kota yang datang langsung," ujar Ketua RW 23 Wikan Danar Dono.

Baca: Akhirnya Walikota Yogya Robohkan Tembok Perumahan yang Blokir MTs Muhammadiyah Karangkajen

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikan Wikan kepada wartawan di Balai RW 23 Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, Senin (4/1/2016).

"Belum ada upaya lagi. Biar dingin dulu (suasananya). Yang pasti kita tidak akan ada upaya kekerasan," lanjutnya.

Ketua RW 3, Wikan Danar Dono (Foto: Sukma IP/detikcom)

Wikan bercerita, pihaknya tidak pernah mengetahui rencana pembangunan sekolah tersebut. Baru setelah bangunan jadi pada tahun 2013, pihak sekolah meminta akses.

"Tembok itu sudah ada sejak tahun 1990-an. Kami bikin untuk alasan keamanan. Baru tahun 2013-an sekolah jadi," tutur Wikan.

Sebelumnya pihak sekolah menggunakan tanah kosong di sebelah utara bangunan sebagai akses keluar masuk. Setelah tanah tersebut dibangun, sekolah kembali meminta akses kepada warga perumahan Green House.

"Kami sempat mau belikan tanah yang utara (sekarang sudah dibangun), tapi tidak segera dijawab. Begitu mau, separuh-separuh dengan PDM (Pengurus Daerah Muhammadiyah), harganya sudah naik. Kami nggak bisa lagi," urainya.


Saat ini akses tersebut telah dibangun oleh pemilik tanah. Warga kembali menyampaikan usul untuk membeli rumah di bagian barat untuk akses.

"Di sisi barat ada rumah yang akan dijual, katanya Rp 1,1 miliar. Kalau MTs yang beli boleh Rp 1 miliar," katanya. (sip/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads