Salah seorang penumpang bernama Wawan menceritakan dirinya yang harus membeli karcis seharga Rp 6.000 saat hendak naik bus feeder ke PIK dari halte luar busway sekitaran Balai Kota, Jakarta Pusat pada Senin (28/12/2015) lalu. Kala itu ketika bus feeder berhenti, ada seorang petugas on board atau kernet di dalamnya mengenakan seragam abu-abu milik TransJakarta yang menarik uang dan memberi bukti pembayaran berupa tiket kertas.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pegang karcis pakai seragam TransJakarta yang abu-abu itu, di pundaknya ada tulisan 'TransJakarta'. Kayak petugas pamdal TransJakarta kali ya. Nah, kalau sopirnya pakai seragam Kopaja," imbuhnya.
![]() |
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta itu mengaku kebingungan. Sebab yang dia tahu, naik bus feeder baik dari halte maupun di luar halte busway hanya dikenakan biaya Rp 3.500 dan bukan Rp 6.000 seperti saat menjadi Kopaja AC ataupun BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway).
Dengan diberikannya tiket sobekan dengan tulisan 'Tiket Untuk Satu Kali Perjalanan (Single trip) Rp 6.000' milik PT Transportasi Jakarta itu, Wawan harus membayar Rp 6.000 secara tunai kepada petugas. Wawan pun berharap ada kejelasan mengenai tarif bus feeder dari pihak TransJakarta.
Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta menginformasikan calon penumpang cukup membayar satu kali di halte busway seharga Rp 3.500 untuk dapat naik bus feeder. Hal ini seperti yang diinformasikan dari laman Twitter milik TransJakarta, @PT_TransJakarta pada Jumat (1/1/2015). Terlihat spanduk berlatar belakang putih itu dipasang di pintu loket halte busway dengan menonjolkan tarif Rp 3.500 dengan bentuk huruf besar dan berwarna merah.
"Tarif Bus TransJakarta dan Bus Feeder (Bus Sedang) hanya 1x bayar e-ticket tidak bayar lagi di dalam bus Rp 3.500," tulis spanduk itu.
![]() |
Penjeleasan TransJakarta
Dikonfirmasi secara terpisah, Dirut PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih memastikan penumpang yang naik bus feeder cukup membayar Rp 3.500 saja satu kali di halte tanpa dipungut biaya ekstra di dalam busnya. Hal itu tetap berlaku baik di dalam halte busway maupun luar halte busway (halte feeder).
"(Penumpang cukup bayar) Rp 3.500 saja. Sekali bayar saja," kata Kosasih saat dikonfirmasi, Sabtu (2/1/2016).
"Ada petugas kita jualan karcis. Nanti tapping on bus," terangnya.
Kosasih menyebut memang tarif untuk bus feeder menuju PIK saaat ini masih Rp 6.000. Namun pihaknya berencana memasang mesin tapping dalam bus feeder, sehingga penumpang dari luar halte busway cukup membayar Rp 3.500.
"Kita mau pasang mesin tapping on bus. Nanti jadi Rp 3.500 pakai mesin. Itu dulu dibuat Rp 6.000 untuk menghindari ribut sama KWK (Koperasi Wahana Kalpika), tapi kita mau jadikan Rp 3.500 juga," kata Kosasih.
"Senin (4/1) addendum kontrak sama Kopaja antisipasi kalau ada anarkis. BKTB masih ada, diganti bus feeder itu. Bus BKTB kita mau cat ulang dan pakai buat bus TransJakarta reguler, kan bus besar. Cuma rute itu saja yang masih Rp 6.000 ke depannya semua Rp 3.500 untuk rute PIK, Pluit, Monas dan Balai Kota," pungkasnya.
Bus feeder beroperasi pada 6 rute, antara lain:
1. Rute Monas-Pantai Indah Kapuk sebanyak 30 unit bus
2. Rute Ragunan-Monas sebanyak 50 unit
3. Rute Ragunan-Dukuh Atas sebanyak 50 unit
4. Rute Lebak Bulus-Senin (via Stasiun Cikini) sebanyak 80 unit
5. Blok M-Manggarai (via Stasiun Manggarai) sebanyak 40 unit
6. Rute lain yang masih dibicarakan oleh 70 unit bus (aws/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini