"Tokoh Abu Muzad ini tokoh utama (teroris)," kata Tito kepada wartawan di markas Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (25/12/2015).
Setelah Abu Muzad tertangkap, kata Tito, untuk sementara pergerakan kelompok teroris terpatahkan. Namun bukan berarti kerja polisi selesai. Apalagi masih ada ancaman keamanan yang disebar oleh kelompok teroris tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tito, pihaknya terus melakukan langkah-langkah deteksi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan Detasemen Khusus Anti Teror Markas Besar Polri. Tertangkapnya Abu Muzad adalah hasil pengejaran Densus di Mojokerto, Tasikmalaya, Majenang, Jakarta hingga akhirnya tertangkap di Bekasi.
Saat ini polisi terus mengejar anak buah Abu Muzad. "Masih ada beberapa orang lagi (anak buah Abu Muzad), tim kami bergerak terus," kata Tito.
Abu Muzad alias Alli alias Fariz Kusuma ditangkap oleh tim gabungan Densus 88 dengan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Dia diduga memiliki kaitan dengan kelompok ISIS.
Alli digerebek di kontrakan tempat tinggalnya setelah sebelumnya tim gabungan menangkap Arif Hidayatullah alias Abu Mush'ab. Rupanya, Arif inilah yang membawa Alli tinggal di kontrakan itu. (erd/nrl)