Para sopir ini menunggu di sisi kanan pintu keluar terminal. Ada yang membawa karton bertuliskan 'Kami sopir Metromini, kami kelaparan. Tolong Pak Gubernur, kami jiwa pekerja bukan jiwa kriminalitas'.
(Baca juga: Mogok Operasi, Dirut Metromini: Bus Lagi Nongkrong Aja Diderek)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Yusman (44) sopir Metromini 610 Blok M-Pondok Labu, mengatakan, mogok operasi sudah dilakukan 4 hari. Ini dilakukan sebagai bentuk protes atas upaya Dishub DKI yang bertindak tegas mengandangkan armada tak laik jalan.
(Baca juga: Metromini Mogok Beroperasi, Kadishub: Mungkin Takut!)
"Semua di sini sekitar 20 orang lebih sopir dan kenek. Kita minta solusi dari pemerintah. Yang masih jalan dia sembunyi-sembunyi jalannya. Makanya kita hentikan untuk solidaritas. Hari Senin (21/12) mogok besar kita. Kita disini sweeping metro yang lain supaya nggak narik," sebut Yusman.
Dirut PT Metromini Nofrialdi sebelumnya mengatakan adasekitar 200 Metromini dikandangkan oleh petugas Dishub. Selain memeriksa surat kendaraan, petugas juga memeriksa fisik bus.
"Ini (tidak beroperasi) sejak kemarin. Ada 200 Metromini dikandangin itu Pulogebang, Tanah Merdeka, Tanjung Priok sama di Rawa Buaya Jakarta Barat. Jadi ada juga mobilnya lagi nongkrong saja diderek, padahal lagi enggak operasi," sambung Nofrialdi.
(Baca juga: Metromini Menghilang di Terminal Blok M, Penumpang Kebingungan)
Dia berharap Pemprov DKI memberikan solusi bila ingin menindak tegas seluruh armada tak laik jalan. Sebab banyak orang menurutnya masih bergantung pada Metromini untuk sarana transportasi.
"Pemprov harus cari solusinya," sebutnya.
(fdn/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini