"Makanya jangan dikait-kaitkan beli pesawat ini dengan kepentingan beliau (Presiden Jokowi), bukan. Ini kepentingan TNI AU," kata Dwi Badarmanto saat ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (2/12/2015).
Badarmanto mengatakan, TNI AU ingin memiliki pesawat yang baru dan layak. Pihaknya ingin pesawat yang memiliki spesifikasi tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya kita beli helikopter angkut berat. Sekarang Super Puma dalam heli angkut sedang. Kita ingin heli angkut berat. Banyak pilihan saat itu tapi hasil kajian jatuh ke AW. Ini proses yang sudah lama. Yang kita kaji level skuadron, koop, TNI AU, bahkan lapor ke Mabes TNI," tambahnya.
Jadi ini terpisah dengan apa yang dinginkan pemerintah?
"Tidak, ini kepentingan TNI AU," jawabnya.
"TNI AU yang akan operasikan Kita punya 3 skuadron heli, skuadron 6, skuadron 8, dan skuadron 45," sambung Badarmanto menegaskan. (jor/hri)