Cerita Anak Semata Wayang Margonda Soal Sosok Sang Ayah yang Humoris

Kisah Pahlawan Muda

Cerita Anak Semata Wayang Margonda Soal Sosok Sang Ayah yang Humoris

Wisnu Prasetiyo - detikNews
Selasa, 10 Nov 2015 19:54 WIB
Margonda (Foto: Dok detikcom)
Jakarta - Pejuang muda Margonda yang namanya diabadikan menjadi nama jalan utama di Depok, Jawa Barat, memiliki seorang anak tunggal bernama Jopiatini (72). Meski tak lagi muda, namun Jopiatini masih menyimpan kenangan soal sosok ayahnya.

detikcom berbincang dengan Jopiatini di rumahnya Jalan Usman Harun V nomor 7, Kebon Pala, Jakarta Timur. Dia baru saja pulang dari Cibubur untuk mengobati kakinya yang mengalami pergeseran sendi. Meski dalam kondisi kurang sehat, Jopiatini tetap ramah dan menyambut hangat kedatangan detikcom.

"Kalau ada yang bilang Bapak saya tidak menikah itu salah. Ibu saya Maemunah kan menikah (berumah tangga-red) tidak lama, kalau tidak salah 2 tahun, kemudian Bapak berjuang hingga tewas di Kali Bata," ucap Jopiatini memulai cerita kepada detikcom, Selasa (10/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Wisnu Prasetiyo


Menurut Jopiatini, semasa berumah tangga, ayahnya Margonda dan ibunya Maemunah tinggal di Gang Slot nomor 1, Bogor dan memiliki satu anak. Dua tahun setelah itu, Margonda yang bernama asli Marganda pergi ke medan perang dan gugur tertembak timah panas penjajah.

Jopiatini tak begitu ingat bagaimana sosok ayahnya. Sebab dia masih kecil saat Margonda gugur tahun 1945 silam. Sosok Margonda dikenalnya lewat cerita dari Sang Ibu.

"Saat itu usia saya sekitar 1 atau 2 tahun jadi tidak tahu kalau Bapak sedang berperang atau bagaimana," katanya.

Menurut cerita ibunda, ayahnya adalah sosok yang humoris. Margonda juga mudah bergaul dan punya banyak kawan.

"Bapak itu tukang guyon (bercanda) waktu di Bandung sering bercanda di Yayasan Obor," ucap Jopiatini.

Foto: Wisnu Prasetiyo


Margonda gugur di pinggir Kali Bata, Pancoran Mas, Depok. Sebuah peluru musuh menembus dadanya dalam perang yang berlangsung pada 16 November 1945. Margonda yang kala itu akan melemparkan granat ke musuh seketika tumbang dan mengembuskan napas terakhirnya.

Gugur diusia 27 tahun, jasa Margonda terus dikenang dan namanya diabadikan menjadi nama jalan di Depok, yakni Jalan Margonda Raya. Jalan utama yang menjadi sentral bisnis dan administratif di Depok.

Kediaman Jopiatini (Foto: Wisnu Prasetiyo)
(slm/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads