"Ini bisa dibilang sebagai contempt of parliament. Kita meminta agar masker itu tidak digunakan saat memimpin sidang, besok-besok kita bisa pake topi koboi," kata anggota F-PDIP Henry Yosodiningrat dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015).
"Jangan lakukan hal yang tidak patut," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota F-NasDem Johnny G Plate juga menyampaikan protes. Dia meminta kondisi bencana asap yang sudah merugikan masyarakat tidak dipolitisasi.
"Kita semua tahu, kita konsentrasi tinggi atas masalah asap supaya cepat selesai. Jadi lucu pada saat masalah asap, ratusan ribu rakyat kesulitan napas, kita bawa dalam dagelan politik," ucapnya.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan lalu melanjutkan rapat dengan mempersilakan setiap anggota untuk memakai masker atau tidak. Dia meyakini semua memiliki niat baik.
"Kita kembali pada agenda kita. Semua niatnya baik. Tidak ada agenda yang tersirat dan tersurat," ucap Taufik.
Agenda lalu dilanjutkan dengan penjelasan inisiator Pansus Kebakaran Hutan dan Lahan, Viva Yoga Mauladi. Namun, setelah dipanggil 3 kali, politikus PAN itu ternyata belum hadir dan tidak ada perwakilan lainnya.
Akhirnya, agenda ditukar dengan penjelasan Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit terkait RAPBN 2016. Saat sesi penjelasan, Fahri Hamzah tampak sudah melepas maskernya. (imk/tor)