Latar belakang Alex yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan sempat dipersoalkan sejumlah anggota Komisi I DPR. Β
"Itu (latar belakang) juga jadi pertanyaan di Komisi I, apakah saudara pantas menjadi dubes di negara yang ditunjuk? Saya mengatakan sesuai pengalaman pribadi, tiga periode, 15 tahun di DPR, sudah sering juga mengunjungi negara-negara sahabat, memimpin delegasi ke negara-negara sahabat, itu kan bagian dari politik," kata Alex kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak dipersoalkan, apakah berasal dari karir atau non karir. Itu tidak dipersoalkan, mereka (Komisi I) melihat calon yang sama," kata Alex.
Menurut dia dengan pernah menjadi anggota dewan memberikan pemahaman dari lobi sampai penyusunan undang-undang. Alex menepis bila dirinya ditunjuk menjadi calon dubes Kroasia karena politik balas jasa.
"Tidak, tidak ada yang mengatakan itu (politik balas jasa). Tugas utama kan diplomat, ketika jadi anggota DPR kan menyusun undang-undang juga. Lewat lobi-lobi dengan pemerintah. Jadi, dengan pengalaman saya di DPR, saya bisa menyampaikan amanah itu sebaik-baiknya," tuturnya.
Dia sendiri mengaku pertama kali mendengar berita akan menjadi duta besar dari Kementerian Luar Negeri pada Juni 2015 lalu. Sebelumnya dia hanya tahu dari berita-berita di media massa.
"Dari berita-berita, tidak ada yang memberitahukan langsung. (Pemberitahuan formal) surat resmi, dari pihak Kementerian Luar Negeri, Ibu menteri mengundang, dikasih tahu bahwa Pak Alex menyampaikan bapak diminta Presiden kalau bapak jadi calon duta besar di Kroasia," tuturnya.
Terkait visi misinya, dia memaparkan adaΒ tiga hak yang menjadi prioritasnya yaitu perdagangan, maritim, dan pariwisata. Ia menyebut sektor perdagangan yang menjadi prioritas karena Kroasia akan menjadi pintu masuk perdagangan dari Indonesia ke Eropa.
"Kroasia itu hanya 4,2 juta penduduknya. Kedutaan itu kita baru ada itu lima tahun lalu. Dan, saya kalau berkenan, akan menjadi dubes yang kedua. Untuk menjadi kedua, itu masuk perdagangan Indonesia ke Eropa," ujarnya.
(hat/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini