Waktu tempuh perjalanan Rizman diperkirakan sekitar 60 menit. Pria yang bekerja sebagai staf HRD di perusahaan konsultan ini akan pulang-pergi menembus lapisan atmosfer dan berada di luar angkasa selama enam menit.
Hingga kini, belum ada arahan dari pihak penyelenggara space travel terkait misinya selama 6 menit di sana. Namun kemungkinan besar, dia akan sibuk melihat pemandangan menakjubkan saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bila diizinkan dia hanya ingin berfoto-foto di langit gelap namun penuh cahaya alam tersebut. Bahkan mungkin bisa sesekali selfie di luar angkasa.
"Mungkin dapat feel di luar angkasa itu cuma sebentar namun dapat melihat bumi dari luar angkasa itu punya rasa tersendiri. Yang pasti kalau boleh ambil foto disana. Soalnya ini kan kesempatan seumur hidup," ucapnya sambil tertawa.
Setelah terbang nanti, dia berjanji akan membagikan pengalamannya kepada para generasi muda di Indonesia. Sebab, kepergiannya ke luar angkasa memang bukan karena urusan ilmu pengetahuan, namun lebih condong pada keberanian dan kesempatan.
"Mungkin untuk next setelah terbang, aku ingin lebih berbagi pengalaman, berbagi cerita, karena ini konteksnya kan bukan pengetahuan, tapi dari keberanian dan kesempatan. Karena buat saya mungkin ini kesempatan sekali seumur hidup dan butuh keberanian untuk melakukannya," kata Rizman.
"Tapi saya berpikir ini usaha saya, kerja keras saya dan Alhamdulillah menghasilkan dan menjadikan saya menang dan bisa Insya Allah terbang ke luar angkasa. Kenapa saya berpikir ini sebuah keberuntungan jika memang saya berusaha sungguh-sungguh untuk meraihnya," sambungnya.
Sebelum mengakhiri perbincangan kami di sore hari menjelang berbuka itu, Rizman memberikan pesan khususnya bagi generasi muda calon astronot Indonesia masa depan.
"Teruslah belajar, berusaha dan teruslah bermimpi. Selama itu baik, kenapa tidak dikejar," tutupnya.
(mad/mad)