Bantah Gunakan Ijazah Palsu, Lucky Hakim: Saya ke DPR dengan Ijazah SMA

Bantah Gunakan Ijazah Palsu, Lucky Hakim: Saya ke DPR dengan Ijazah SMA

Mulya Nurbilkis - detikNews
Minggu, 21 Jun 2015 15:28 WIB
Anggota DPR Lucky Hakim, paling tengah- berkacamata. (foto - Bilqis/detikcom)
Jakarta -

Anggota DPR Lucky Hakim diperas oleh rekannya dengan ancaman menggunakan ijazah palsu saat pemilihan calon anggota legislatif 2014 lalu. Lucky mengatakan ia tak menggunakan ijazah palsu karena masuk ke DPR dengan menggunakan ijazah SMA.

"Saya maju di Pilwakot Bekasi dengan ijazah SMA. KPUD di Bekasi bahkan sudah mengecek sampai ke SMA saya di Cilacap. SMA 2 Cilacap. Pileg juga bisa dicek saya masuk dengan ijazah SMA dan sudah diverifikasi," kata Lucky Hakim dalam jumpa persnya di restoran Munik, Jl Matraman Raya, Jakarta Timur, Minggu (21/6/2015).

"Jadi bagaimana mungkin saya menggunakan ijazah palsu S1 sedangkan saya memang tak memiliki ijazah itu," kata dia. (baca juga: Polisi: Anggota DPR Lucky Hakim Diperas Soal Ijazah Palsu).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lucky diperas oleh 3 orang yang dikenalnya saat akan maju dalam kontestasi Pilwakot Bekasi di tahun 2012. Meski begitu, pemerasan baru dilakukan 3 bulan terakhir oleh ketiga orang tersebut.

Selain ijazah palsu, Lucky juga diancam akan dibeberkan soal penunggakan pajak dan perceraiannya dahulu. Karena ia duduk di komisi VII, pemeras ini juga meminta Lucky menekan beberapa direksi BUMN untuk menjual solar subsidinya dan proyek CSR perusahan bersangkutan. Namun hal ini tidak disanggupi Lucky.

"Kata mereka bantulah kami dengan uang negara. Mereka meminta saya untuk korupsi dan memberi uang pada mereka," ucapnya.

Lucky sempat memperlihatkan SMS yang dikirimkan Ruslan Siregar dan Afrizal (yang dikenal dengan nama Reza) di telepon selulernya. Dalam beberapa sms, mereka meminta sejumlah uang dengan nada ancaman. Akhirnya Lucky mengiyakan untuk bertemu Rislan dan Afrizal di Plaza Senayan.

Di pertemuan itu jugalah Ruslan dan Afrizal ditangkap polisi. Bersama mereka turut disita uang US $ 3 dan Rp 10 juta yang rencananya akan diberikan kepada keduanya dan seorang lagi temannya bernama Iwan.

(bil/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads