Ditanya terkait hal itu, praktisi ruqyah Ustad Sahal Khan menuturkan, ruqyah masal pada dasarnya sudah ada sejak lama. Ia sendiri telah berpraktik sejak tahun 2004.
"Itu (jadi naik daun) bisa karena pada umumnya sekarang sering melihat adanya tayangan-tayangan ruqyah di media," ujar Ustad Sahal, usai melakukan praktik ruqyah masal di Masjid Al-Wiqoyah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (22/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak orang tatkala bicara fenomena sihir dia langsung tutup telinga. Apa itu sihir? Nggak mungkin lah ada sihir, tahun 2015 mana ada sihir," jelas Sahal.
"Tapi kalau kita beriman kepada Allah dan Al-Qur'anulkarim, banyak sekali penjelasan tentang sihir, sihir tidak hanya terjadi di zaman Rosulullah dan nabi Musa AS, tapi akan terus terjadi sampai kiamat. Banyak sekali orang yang tidak sadar," lanjutnya.
Ruqyah memang termasuk kegiatan yang salah satu tujuannya untuk menjauhkan manusia dari makhluk gaib semacam jin. Lalu kenapa seseorang harus diruqyah?
"Banyak orang tidak sadar dirinya terkena gangguan jin atau sihir. Banyak fenomena yang kita temukan, mereka hapal qur'an dan hadist (tapi tetap diganggu). Kemudian saya ajarkan ruqyah, langsung ada reaksi luar biasa," tutur sang ustad.
"Ruqyah merupakan sunnah Rosul, jika dikerjakan sesuai syariat," tutupnya.
Seorang peserta ruqyah yang tak ingin namanya disebut mengatakan, baru pertama kalinya ikut pengajian ruqyah. Ia mengaku penasaran dan ingin mencoba bagaimana rasanya.
"Tadi sih sempat agak berat kepala. Cuma nggak sampai keluar (muntah)," ujarnya.
(rna/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini