Djarot yang lahir di Gorontalo pada tanggal 30 Oktober 1955 itu memang telah lebih dulu membuat Ahok kepincut. Dengan prestasi mentereng ketika menjabat Wali Kota Blitar selama 10 tahun, Djarot akhirnya akan menjadi orang nomor 2 di Jakarta.
Dikutip dari majalah detik, Rabu (17/12/2014), nama Djarot memang berkibar ketika memimpin Blitar dari periode 2000 hingga 2010. Putra keempat M Thoyib, seorang pensiunan militer, itu memang dikenal sebagai pejabat yang sederhana. Dia tetap memakai mobil dinas Toyota Crown keluaran 1994 sejak hari pertama menjabat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat wawancara dengan majalah detik beberapa waktu lalu, Djarot menyebutkan bahwa Ahok ingin wagubnya adalah seseorang yang mempunyai pengalaman konkret. Beliau juga mengatakan calon pendampingnya harus punya jiwa melayani, kedekatan dengan rakyat. Djarot juga berkisah mengenai obrolannya dengan Ahok perihal struktur birokrasi
Β
"Pada 2000-2001, saya sudah merampingkan birokrasi dengan menghilangkan sekitar hampir 300 jabatan dan tanpa gejolak. Pak Ahok bingung waktu saya ceritakan hal ini. 'Bagaimana caranya, Mas?' Saya bilang caranya dengan dialog. Saya ngomong dengan mereka. 'Ini lo strukturmu, gemuk banget. Kalau kita gemuk banget, kita itu lamban, terus overlap satu sama lain. Jadi, kita lamban dalam mengambil keputusan,'" ucap Djarot saat itu.
Namun, Djarot masih akan berkoordinasi dengan Ahok mengenai pembagian tugasnya. Yang jelas, Djarot ingin fokus dan cepat dalam memperbaiki Jakarta. Menurutnya untuk membangun Jakarta dibutuhkan setidaknya 10 tahun.
"Nanti tergantung pembagian tugasnya seperti apa. Kalau ditugaskan membenahi birokrasi, saya akan lakukan. Seperti saya sampaikan, yang perlu diubah itu mentalnya, pola pikirnya. Jakarta dikaruniai sumber daya yang luar biasa. Dana ada, orang pintar banyak, masyarakatnya well educated, sangat terdidik. Ibu kota negara, dekat dengan pemerintah pusat. Presidennya Jokowi, yang mantan gubernur. Luar biasa. Kalau birokrasi betul-betul ditata dengan baik, saya yakin kerjanya akan semakin baik. Makanya harus fokus, cepat, dan tepat pada sasaran. Memperbaiki Jakarta memang paling tidak butuh 10 tahun dan itu butuh konsistensi. Tapi harus mulai dari sekarang. Lima tahun lagi, no," kata Djarot.
Siang nanti, Djarot akan dilantik sebagai Wakil Gubernur DKI di Balai Kota. Djarot mengatakan akan segera bekerja setelah dilantik. Dia akan segera menemui DPRD untuk mengebut APBD 2015.
"Besok Kamis saya akan silaturahmi ke DPRD, kita selesaikan, kita kebut untuk APBD 2015," kata Djarot di Balai Kota DKI, di sela-sela meninjau persiapan pelantikan, Selasa (16/12) kemarin.
Selama bekerja menjadi wakil Ahok nanti, Djarot berjanji akan melakukan revitalisasi pasar tradisional. Lalu mengembangkan industri kreatif dan usaha kecil menengah. Kepala dinas dan PKK akan digerakkan. Setelah dilantik, Djarot akan langsung membuat surat pengunduran diri di DPR. Politisi PDI Perjuangan ini sudah siap menempati ruang kerjanya di Balai Kota.
Selamat bekerja, Pak Djarot!
(dha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini