Subuh di Belanda hari ini diwarnai badai angin barat daya. Suara angin seperti gadis menangis, kadang bergemuruh.
Kecepatan angin menurut Koninklijk Nederlands Meteorologisch Instituut (KNMI) mencapai 85 sampai 100km/jam, demikian dikutip detikcom dari Teletext, Jumat (12 Desember 2014) pagi waktu setempat.
Lembaga meteorologi nasional Belanda KNMI mengklasifikasikan fenomena alam dengan diiringi hujan tersebut sebagai Zuidwesterstorm (badai angin barat daya). KNMI mengeluarkan peringatan bahaya kode kuning.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat amukan badai angin dan hujan ini beberapa acara menyongsong Hari Raya Natal untuk hari ini dibatalkan karena pertimbangan keselamatan.
Asyik Tapi Bahaya
Masyarakat Belanda sudah terbiasa dengan amukan badai angin, badai salju, bahkan es terutama kala musim gugur dan musim dingin seperti saat ini. Fenomena alam ini bisa sangat mengasyikkan sekaligus membahayakan.
Ketika datang badai angin dari belakang, orang akan merasakan didorong tenaga sangat kuat dari belakang, sehingga jalan kaki akan jauh lebih cepat tanpa mengeluarkan tenaga ekstra.
Sebaliknya jika orang berjalan berlawanan arah dengan arah badai, dia akan kesulitan untuk sekadar menggerakkan kaki satu langkah saja. Dia harus mengerahkan tenaga lebih besar dari tenaga badai, baru bisa melangkah ke depan.
Hal sama akan dirasakan ketika orang sedang bersepeda. Semakin lebar penampang jaket seseorang, semakin kuat dorongan tenaga angin dari belakang, semakin cepat pula sepeda meluncur di jalanan. Dan sebaliknya.
Tidak jarang terjadi pemandangan orang sedang berjalan kaki atau naik sepeda tiba-tiba terjatuh karena dihempaskan oleh angin. Biasanya hal ini terjadi karena angin dengan kecepatan tinggi datang tiba-tiba dari arah samping atau tiba-tiba bergerak memutar.
Akibatnya banyak kasus orang cedera patah tulang atau luka-luka karena jatuh. Sebagian juga bisa celaka karena tertimpa dahan patah, atau terkena benda keras, yang diterbangkan angin.
Tapi sebagian orang justru sengaja bercengkerama atau bergelut melawan badai. Tempat yang dinilai ideal dan cukup aman adalah di pantai, antara lain Pantai Scheveningen. Di sini orang bisa merasakan sensasi badai angin berkekuatan penuh: didorong atau dihempaskan angin, jatuhnya ke pasir juga. Risiko cedera cukup kecil.
Badai dan Topan
Menurut KNMI, baru disebut badai ketika kecepatan angin mencapai Skala 9 Bft (Beaufort) atau pada rentang 75 sampai 88 km/jam.
Dampak di darat dan pada manusia: antena dan genteng beterbangan, dahan-dahan patah, anak-anak yang sedang berada di luar rumah pasti jatuh tak mampu menahan kekuatan angin. Dampak di laut: gelombang tinggi, pandangan menjadi kurang jelas akibat timbulnya lapisan buih.
Skala 10 Bft atau kecepatan angin mencapai 89 sampai 102 km/jam disebut badai berat. Kerusakan parah pada bangunan, pepohonan tumbang, orang dewasa yang berada di luar rumah pasti jatuh. Dampak di laut: gelombang sangat tinggi, lautan berubah putih karena buih, pandangan semakin berkurang.
Disebut badai sangat berat ketika tercapai Skala 11 Bft yakni kecepatan angin masuk kisaran 103 sampai 117 km/jam. Dampaknya di darat: terjadi kerusakan parah di hutan. Gelombang di laut sangat ekstrim tinggi, lautan sepenuhnya tertutup buih, pandangan terhalang.
Skala 12 Bft, kecepatan angin di atas 117 km/jam, terjadilah apa yang disebut topan. Segala sesuatu banyak yang hancur. Lautan sepenuhnya putih oleh buih, pandangan sepenuhnya terhalang.
(es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini