Mengenal Gibran Anak Jokowi dan Tekad Bisnis Kateringnya

Mengenal Gibran Anak Jokowi dan Tekad Bisnis Kateringnya

Niken Widya Yunita - detikNews
Rabu, 26 Nov 2014 11:24 WIB
Dok. Chilli Pari
Jakarta -

Anak pertama Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka sangat jarang disorot kamera. Maklum saja, pria kelahiran Solo 1 Oktober 1987 itu sibuk mengurus bisnis katering bernama Chilli Pari di Solo.

Gibran lulusan University of Technology Insearch, Sydney, Australia, pada 2010. Setelah lulus, Gibran bertekad membangun bisnis katering bernama Chilli Pari.

Pria 27 tahun itu pertama kali dikenalkan ke publik saat Jokowi akan dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober lalu. Di hadapan wartawan, kalimat pertama yang keluar dari mulut Gibran adalah protes keras atas pemberitaan negatif terhadap dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya pengangguran saya ikut Bapak saya terus. Saya kan kerja, saya dikatain anak haram karena nggak pernah ikut kampanye. Kalian lihat aktivitas saya kayak apa, sibuk punya pekerjaan," kata Gibran dengan wajah sewot.


Belakangan diketahui, pemberitaan negatif yang diprotes Gibran adalah tulisan Tabloid Obor Rakyat, media kubu rival Jokowi. Atas protes itu, Jokowi menggoda Gibran agar tidak membaca berita dari media tidak jelas.

Kembali ke bisnis Gibran, Chilli Pari didirikan pada penghujung 2010. Chilli dalam bahasa Indonesia yakni lombok yang melambangkan semangat dan keberanian. Pari adalah bahasa Jawa yang artinya padi, lambang kemakmuran dan kesejahteraan. Katering ini berkantor di Jalan Pleret Utama nomor 1 Banyuanyar, Solo. Katering ini menyediakan menu Jepang, Italia, China, dan Barat. Pria single itu menjamin makanan yang disajikannya halal.

Ide membangun bisnis restoran tercetus kala Gibran melihat gedung pertemuan milik ayahnya, Graha Saba Buana, yang sudah tujuh tahun tanpa katering. Jadi, jika ada penyewa, harus menyewa katering dari pihak lain.

"Saya dari dulu usul kenapa katering nggak digarap? Mungkin karena kesibukannya di mebel, jadi nggak sempat. Padahal, bisnis katering cukup menggiurkan karena setiap ada hajatan, biaya terbesar biasanya tersedot untuk membayar katering," kata Gibran seperti dikutip dari situs bisnis kateringnya, Chilli Pari, Rabu (26/11/2014).

Ide Gibran tidak mendapat sambutan dari ayahnya. Sang ayah mendesak Gibran untuk meneruskan usaha keluarga di bidang mebel.

"Bapak bilang, lha terus sing ngelanjutke sopo? Kamu nggak nurut sama orangtua," ungkap Gibran menirukan ucapan ayahnya.

Karena tak mendapat dukungan ayah, Gibran pun tidak mendapat modal dari orang tuanya. Dia tak putus asa, dia mencari modal dari bank. Namun beberapa bank menolaknya karena minimnya pengalaman dan usia Gibran yang masih 22 tahun.

Hingga akhirnya, ada satu bank yang memberinya kesempatan. Namun modal yang diberikan bank tersebut hanya sedikit dari yang diajukan.

Sudah dapat modal, Gibran kesulitan membangun kantor. Gibran ingin menarik konsumen dengan kantor yang bagus. Namun konsep tersebut tidak bisa langsung menarik konsumen. Karena pelanggan lebih percaya dengan katering yang sudah punya nama. Dia pun menerjunkan tim pemasaran untuk menjemput pasar.

Usaha Gibran mulai berjalan dengan melewati proses jatuh-bangun. Pembatalan pesanan gara-gara namanya belum dikenal, tak jarang dia dapat.

Contohnya, suatu ketika seorang ibu memesan makanan untuk keperluan pernikahan anaknya. Namun, beberapa hari sebelum pernikahan, dia tiba-tiba membatalkan pesanannya.

Alasan pembatalan itu karena saran dari berbagai kerabatnya yang tidak percaya kepada katering Gibran yang waktu itu berstatus katering baru.

"Uang muka saya kembalikan semua. Tapi saya minta izin untuk sowan/main ke rumahnya, beberapa hari kemudian," ucap Gibran yang juga ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Solo ini.

Gibran datang sendiri menemui ibu itu. Dia tidak hanya membawa katalog tapi juga membawa sampel makanan yang akan ditawarkannya. Ibu itu sudah yakin dengan layanan makanannya tapi masih meragukan kemampuannya menangani jamuan untuk ribuan orang. Lantas Gibran meyakinkan ibu itu.

"Khusus buat Ibu, sinoman (pelayan)-nya saya kasih 1:4," ujarnya.

Sekarang Chilli Pari telah besar sebagai penyedia jasa one-stop wedding solution. Perusahaan ini juga menawarkan berbagai kebutuhan pesta seperti katering Solo, gedung pernikahan, wedding event organization, dekorasi, rias pengantin, suvenir, undangan, dan entertainment, yang menjadi perhitungan kalangan menengah ke atas di kota Solo.

(nwy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads