Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (20/8/2014) sekitar pukul 11.21 WIB. Roy melihat iklan di sebuah situs online. Lalu dia mengirimkan pesan singkat kepada pelaku dengan menanyakan harga sepeda plus biaya pengiriman ke Jakarta.
Awalnya, transaksi berjalan lancar. Mereka berkomunikasi via BBM. Setelah Roy memilih sepeda yang hendak dipesan, dia mentransfer uang ke penjual sebesar Rp 1 juta. Namun gelagat mencurigakan mulai muncul setelah itu. Penjual mengaku barangnya tidak ada dan tak mau mengembalikan uang yang sudah dikirim.
Roy pun semakin curiga setelah si penjual mendelete kontaknya. Akhirnya, Roy lapor polisi dengan bukti screen capture BBM komunikasinya dengan si penjual. Tak lama kemudian, ABG itu berhasil dibekuk.
Roy menegaskan, tak merasa tertipu oleh si ABG. Dia justru sengaja 'masuk' perangkap untuk membongkar praktik ini.
"Gemblong yang sudah beraksi cukup lama, karena kalau soal 'tertipu' (secara biasa / normal) tentu tidak akan ada TRANSKRIP KRONOLOGI ysng sangat detail, Capture Screenshot dan metode CDRI sekaligus Intercepting si Pelaku untuk membuktikan bahwa memang dia penipu, termasuk pemblokiran rekening bank-nya. Termasuk juga bagaimana polisi bisa cepat menangkap pelaku adalah karena komunikasi yang sangat baik saya dengan penyidik sebelumnya," tegas Roy secara tertulis kepada detikcom.
"Meski usianya baru 16 tahun tetapi sudah sering melakukukan aksi dan korbannya banyak, akhirnya bisa terlacak posisi HP-nya (berkat metode CDRI yang saya terapkan dan infokan ke polisi) juga rekening bank-nya sudah diblokir sebelumnya. Jadi -seandainya dia tidak 'ketemu saya'- mungkin masih beraksi hingga hari ini dan korbannya tambah, belum tentu bisa melakukan aksi tersebut," jelasnya lagi.
"Saya memang sengaja "masuk" agar si penipu tertangkap dan polisi bergerak sangat cepat karena data-data CDRI dan akses perbankan sudah lengkap," tambahnya.
(mad/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini