"Itu (penembakan OTK) ada, tapi di luar agenda Pemilu. Kami pastikan agenda Pemilu yang memasuki masa tenang bisa berjalan lancar," ujar Karo Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar kepada wartawan di kantornya, Jl Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jaksel, Minggu (6/4/2014).
Boy mengungkapkan, penembakan yang dilakukan OTK di wilayah Jayapura yang berbatasan dengan PNG merupakan upaya kelompok tersebut untuk mengganggu aktivitas warga setempat. Kejadian tersebut, tambahnya, merupakan gangguan yang sering terjadi di kawasan Papua.
"Tidak ada kaitan dengan pelaksanaan Pemilu, ini merupakan gangguan ciri khas di Papua," tambahnya.
Pihak kepolisian bekerjasama dengan TNI telah melakukan langkah-langkah di lokasi kejadian. TNI-Polri sendiri terus melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut.
"Sementara kesimpulan kita belum melihat adanya hambatan agenda pemilu," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi provokasi untuk menggagalkan pelaksanaan Pemilu dilakukan kelompok OPM terhadap warga negara RI di PNG yang pada Sabtu (5/4/2014) melakukan pencolobosan.
OPM melakukan aksi penembakan, pembakaran ban bekas, dan pengibaran bendera bintang kejora di titik Zero batas Tugu Perbatasan kedua negara di Wutung. Aksi tersebut terjadi pada pukul 06.00 WIT oleh sekitar 30 orang kelompok Mathias Wenda yang berujung pada kontak tembak.
Saat itu beberapa orang wartawan dari Jayapura akan melakukan perjalanan ke Vanimo (ibu kota Provinsi Sandoun, PNG) untuk meliput pelaksanaan Pemilu RI di negara tetangga tersebut.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol ARH Rikas Hidayatullah kepada Detikcom, Sabtu (5/4/2014), membenarkan terjadinya aksi tersebut yang disebutnya merupakan provokasi.
"Kelompok GSP/B OPM berumlah 30 orang menurunkan Bendera Merah Putih di Pos Sekow Lintas Batas RI-PNG, kemudian mereka menaikkan bendera bintang kejora, membakar papan reklame," kata Rikas.
Kemudian pada pukul 09.30 WIT terjadi penembakan ke arah mercusuar atau tower perbatasan yang mengenai kaca tower tersebut.
"Serpihan kaca melukai Serma Tugino, anggota unit intel Kodim 1701/JYP di bagian kepala, Kapolres kena serpihan kaca, anggota polisi tertembak di kaki," ungkap dia.
(mei/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini