Taman itu diberi nama Usman Janatin City Park (UJCP). Letaknya berada di area bekas pasar Purbalingga. Mantan Bupati Purbalingga Triono Budi Sasongko, yang mencetuskan ide tersebut.
Taman kota seluas 16.000 meter persegi tersebut mulai dibangun pada tahun 2009 dengan memanfaatkan lahan bekas pasar. Bukan hanya menyedikan ruang terbuka hijau, namun taman kota yang menelan biaya pembangunan hingga Rp. 4,9 miliar tersebut juga dilengkapi dengan berbagai sarana untuk kegiatan masyarakat seperti panggung, pusat senam kebugaran, serta rung karoke.
Saat ini taman kota Usman Janatin sedang dalam perbaikan sarana dan prasarana setelah sempat mangkrak selama setahun lebih. Rencananya taman kota tersebut akan mengambil konsep taman bermain anak dan remaja.
"Tadinya taman kota ini kan dijadikan tempat karoke keluarga. tapi sekarang diubah," kata Suharno, pengawas pembuatan tama bermain anak dan remaja di komplek Usman Janatin City Park kepada detikcom, Jumat (7//2/2014).
Saat ini, berbagai wahana permainan anak juga sedang dikebut pembuatannya agar dapat selesai pada pertengahan Februari ini. "Ini wahananya permainnya sedang dikebut agar 27 Februari sudah bisa dibuka lagi," ujarnya.
Dari pantauan detikcom di taman kota yang menggunakan nama pahlawan nasional tersebut tampak sepi, tidak ada hiburan, kios-kios yang jual makanan juga pada tutup. Hanya terlihat beberapa orang pekerja yang sedang menyelesaikan wahana permainan anak.
Usman Janatin adalah salah satu dari dua anggota Korps Komando Operasi (KKO), sekarang disebut Marinir, yang ditangkap di Singapura saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia. Bersama seorang anggota KKO lain bernama Harun, ia dihukum gantung oleh Pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura pada 10 Maret 1965.
(arb/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini