"Kami mendapatkan hasil autopsinya semalam. Mereka menemukan gumpalan plastik yang beratnya sekitar 20 kilogram dan berdiameter 60 cm di dalam perutnya," kata Humas Kebun Binatang Surabaya Anthan Warsito kepada kantor berita AFP, Sabtu (3/3/2012).
Jerapah Afrika berumur 30 tahun itu juga diketahui mengidap penyakit TBC. "Kami memiliki staf sekitar 180 orang, dan tujuh di antara mereka mengidap TBC, jadi kemungkinan salah satu dari mereka menularkannya ke jerapah itu," tutur Anthan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anthan, plastik-plastik itu kemungkinan berasal dari bungkusan makanan yang ditelan hewan tersebut setelah para pengunjung melemparkan ke kandangnya selama beberapa tahun.
Kliwon merupakan satu-satunya jerapah koleksi Kebun Binatang Surabaya. Jerapah tersebut kritis dan tiba-tiba ambruk serta tidak bisa berdiri pada Rabu, 29 Februari lalu. Namun jerapah (Giraffa Camelopardalis Reticulata) Afrika itu akhirnya mati pada Kamis, 1 Maret malam lalu, yaitu sekitar pukul 21.00 WIB.
(ita/ita)