Sebut Walikota Solo Bodoh, Gubernur Jateng Akan Ditolak Masuk Solo

Kisruh Pembangunan Mal di Solo

Sebut Walikota Solo Bodoh, Gubernur Jateng Akan Ditolak Masuk Solo

- detikNews
Senin, 27 Jun 2011 18:00 WIB
Solo - Gubernur Jateng Bibit Waluyo menyebut Walikota Surakarta, Joko Widodo, sebagai pribadi yang bodoh karena melawan Gubernur dalam pembangunan. Dampak dari pernyataan itu, warga Solo meradang dan membuat petisi menolak Bibit Waluyo datang ke Solo.

Seperti diberitakan Koran Tempo suplemen Jawa Tengah, Senin (27/6), Bibit usai peresmian jembatan di Magelang mengatakan Joko Widodo bodoh karena berani menentang kebijakan Gubernur Jateng dalam rencana pembangunan mal di tanah eks bangunan pabrik es Saripetojo di Solo. Dia bersikeras rencana pembangunan mal harus diteruskan.

Atas pernyataan itu, Forum Komunitas Masyarakat Solo (FKMS) menilai Bibit arogan dan otoriter. Pernyataan itu melukai hati masyarakat Solo yang telah memilih Joko Widodo sebagai walikota bahkan dengan suara 90,8 persen pemilih Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itulah FKMS, Senin (27/6/2011), menyatakan mosi tidak percaya terhadap Bibit Waluyo selaku Gubernur Jateng. Mereka juga menyatakan akan menolak Bibit Waluyo masuk Solo dan menyerukan seluruh masyarakat Jateng menurukan Bibit dari jabatannya sebagai gubernur.

Tanggapan keras juga muncul dari internal PDIP, partai yang dulu mencalonkan Bibit Waluyo sebagai Gubernur Jateng. Sekretaris DPC PDIP Kota Surakarta, Teguh Prakoso, dengan tegas menyatakan penyesalannya secara pribadi dulu telah memilih Bibit sebagai gubernur. Ketua DPRD Kota Surakarta, YF Sukasno, juga mengatakan hal serupa.

"Orang itu (Bibit Waluyo -red) tak tahu diri. Dulu kita-kita ini bahkan harus mengeluarkan uang pribadi masing-masing untuk membiayai kampanye dia sebagai Cagub. Tapi sekarang seperti ini balasannya untuk Kota Solo," ujar Wakil Ketua DPC PDIP Surakarta tersebut.
(mbr/fay)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads