Dalam rilis yang diterima detikcom dari Kedubes Australia, Jumat (2/10/2009), Pemerintah Australia akan mengirimkan tim SAR, bantuan dan tim kesehatan militer, serta tim penilai teknis langsung ke lokasi gempa. Tim SAR yang dikirimkan berjumlah 36 orang, ditambah dengan 20 orang tenaga medis dan insinyur Angkatan Pertahanan Australia.
Bantuan darurat dari Australia mencakup obat-obatan, selimut dan tenda. Namun, pemerintah Australia juga memberikan bantuan sebesar Rp 2 miliar atau setara dengan 250 ribu dolar Australia kepada LSM Muhammadiyah dan dana sebesar Rp 838 juta atau setara dengan 100 ribu dolar Australia telah diberikan kepada Palang Merah Indonesia untuk operasi tanggap darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ribuan masih terjebak dala reruntuhan, petugas pemadam Inggris dan petugas penyelamat akan membantu proses penyelamatan korban. Kami siap membantu pemerintah Indonesia," kata Menteri Pembanguan Internasional Douglas Alexander, seperti dilansir AFP, Jumat (2/10/2009).
Bantuan lain datang dari Pemerintah Qatar yang mengirimkan pesawat berisi bantuan dan sejumlah tim SAR langsung ke lokasi gempa di Padang. Dalam rilis yang diterima detikcom dari Kedubes Qatar, pesawat berisi bantuan tersebut akan tiba hari ini.
Pemerintah Uni Emirat Arab tak mau kalah, mereka juga mengirimkan bantuan bagi korban gempa. Bantuan yang dikirimkan berupa 56 orang tim SAR, obat-obatan dan peralatan untuk membantu evakuasi. Diperkirakan bantuan ini juga akan tiba di Padang hari ini.
Tak ketinggalan, Pemerintah China juga mengirimkan bantuan sebesar Rp 4,8 miliar atau setara dengan 500 ribu dolar untuk korban gempa di Padang. Palang Merah China telah mendonasikan Rp 481 juta atau setara dengan 50 ribu dolar. Demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.
(nvc/nrl)