Kapolsek Diwek AKP Dwi Basuki Nugroho mengatakan pihaknya mengecek laporan orang hilang di wilayah hukumnya. Ternyata terdapat laporan orang hilang akhir 2021.
Orang hilang itu adalah Sukartik, warga Desa Keras, Kecamatan Diwek, Jombang. Nenek berusia 70 tahun itu meninggalkan rumah tanpa pamit pada 23 Desember 2021 sekitar pukul 05.00 WIB.
"Kami panggil keluarganya, hari itu (hari penemuan mayat, 11 Januari 2022) anaknya sempat ragu. Besoknya (12/1) kami minta cek lagi, ternyata ciri-ciri mayat identik dengan Sukartik," kata Dwi kepada wartawan, Senin (17/1/2022).
Ia menjelaskan, putra Sukartik, Khoiri Ahmadi (52) membantu identifikasi mayat ibunya di RSUD Jombang. Khoiri mengenali Sukartik melalui ciri-ciri khusus. Yaitu korban tidak mempunyai gigi atau ompong dan memakai gelang karet hitam pada tangan kiri.
"Kondisi korban sudah pikun, saat keluar rumah menggunakan pakaian," terang Dwi.
Berdasarkan hasil visum luar terhadap mayat Sukartik, lanjut Dwi, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban lantaran keluarganya menolak autopsi.
"(Penyebab kematian?) Barang kali kelaparan. Karena orang pikun tidak tahu dia lapar atau kenyang," cetusnya.
Dwi juga belum bisa memastikan penyebab Sukartik tewas dalam kondisi bugil di dalam kebun tebu. "Kalau itu (penyebab korban bugil) kami belum tahu, nanti kami selidiki dulu," tandasnya.
Mayat Sukartik pertama kali ditemukan dua buruh tani di kebun tebu milik Sari (65), warga Dusun Tebon, Desa Kayangan, Kecamatan Diwek pada Selasa (11/1) sekitar pukul 10.30 WIB. Yaitu oleh Kaseno (53) dan Suwaji (58), warga setempat.
Jasad korban ditemukan sudah membusuk di kebun tebu tersebut. Tidak ada sehelai benang pun pada tubuhnya. Sukartik diperkirakan sudah tewas di lokasi lebih dari 7 hari.
(iwd/iwd)